astakom.com, Jakarta — Legislator Partai Gerindra, Sri Meliyana, mengingatkan Kementerian Kesehatan agar serius memperkuat anggaran penanganan penyakit menular.
Anak buah Prabowo ini menilai, kebutuhan rutin seperti Rapid Diagnostic Test (RDT) demam berdarah, vaksinasi HPV, hingga program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) seharusnya sudah ada di pagu anggaran utama, bukan sekadar tambahan.
“Demam berdarah itu penyakit langganan kita. Begitu juga BIAS dan vaksinasi HPV, mestinya sudah ada dalam pagu anggaran utama. Kok justru masuk ke anggaran tambahan?” kritik Sri, Senin (8/9).
Kader dari Partai yang diketuai oleh Presiden Prabowo Subianto ini menyebut bahwa obat dan vaksin adalah kebutuhan vital masyarakat yang tak boleh diabaikan.
“Pasti kita butuh BIAS, pasti kita butuh reagen untuk penyakit yang sudah menjadi langganan Indonesia tiap musim. Jangan sampai kita tidak punya obat dan tidak ada vaksin, baik di pusat apalagi di daerah,” tegasnya.
Sri menekankan pentingnya konsistensi perencanaan agar layanan kesehatan tak terputus. Ia mengingatkan pemerintah bahwa kelangkaan obat maupun vaksin bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kalau pusat tidak punya, daerah harus minta ke mana? Ini harus menjadi fokus penyediaan obat dan vaksin agar masyarakat terlindungi,” pungkasnya.
Gen Z Takeaway
Legislator Gerindra Sri Meliyana ngingetin Kementerian Kesehatan serius ngnggarin nangani penyakit menular. Dia tidak ingin anggaran penanganan penyakit menular hanya sebagai aanggaran tambahan, tapi jadi anggaran utama. Sri minta kebutuhan rutin kayak vaksin dan rapid diagnostic test (RDT) hingga imunisasi disediain dan jadi anggaran utama.