astakom.com, Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik jajaran baru Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Senin (8/9). Dari sejumlah nama yang diangkat, dua figur muda dari ormas Islam besar Indonesia mencuri perhatian: Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari, sebagai Menteri Haji dan Umrah, serta Dahnil Anzar Simanjuntak, mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Pelantikan ini sekaligus menandai babak baru sinergi NU dan Muhammadiyah dalam kabinet. Gus Irfan, yang tumbuh besar di Jawa Timur dan dikenal sebagai cucu pendiri NU, kini dipercaya memimpin kementerian baru hasil persetujuan DPR bersama pemerintah.
Sementara itu, Dahnil Anzar — politisi asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara — dikenal luas lewat kiprahnya di Muhammadiyah. Ia menjabat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014–2018, kemudian menjadi jubir Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, hingga dipercaya sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan. Pada 2024, ia dilantik sebagai Wakil Kepala BP Haji sebelum akhirnya naik menjadi Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Dahnil yang lahir pada 10 April 1982 itu menempuh pendidikan dari Aceh Tamiang, Sibolga, hingga Tangerang. Ia meraih gelar doktor dari Universitas Diponegoro, sekaligus berkarier sebagai akademisi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebelum total terjun ke dunia politik.
Duet Gus Irfan dan Dahnil Anzar diyakini menjadi simbol kolaborasi dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, dalam mengelola layanan haji dan umrah. Pelantikan keduanya turut disaksikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah pejabat negara.
Gen Z Takeaway
Dua tokoh muda dari NU dan Muhammadiyah resmi gabung kabinet! Gus Irfan (cucu pendiri NU) jadi Menteri Haji & Umrah, bareng Dahnil Anzar (eks Ketum Pemuda Muhammadiyah) yang naik jadi Wamen. Kolaborasi dua ormas Islam terbesar ini jadi sinyal kuat, NU & Muhammadiyah bukan cuma pilar umat, tapi juga lahirkan pemimpin bangsa di level nasional