Sabtu, 11 Okt 2025
Sabtu, 11 Oktober 2025

Awal September, Dana Asing Rp16,85 Triliun Hengkang dari Pasar Keuangan RI

astakom.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing keluar dari Pasar Keuangan Indonesia sebesar Rp16,85 triliun dalam sepekan terakhir, atau selama periode 1–3 September 2025. Angka tersebut menunjukkan tren pelepasan aset oleh investor nonresiden di berbagai instrumen keuangan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso merinci dana asing keluar terdiri atas jual neto Rp3,87 triliun di pasar saham, Rp7,69 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan Rp5,29 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 3 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp51,78 triliun di pasar saham dan Rp106,38 triliun di SRBI serta beli neto sebesar Rp68,02 triliun di pasar SBN,” ujar Ramdan dalam keterangan tertulisnya, dikutip astakom.com, Sabtu (6/9).

Premi CDS Naik, Yield SBN Ikut Menguat

BI juga mencatat peningkatan risiko pasar yang tercermin dari naiknya Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun menjadi 71,57 basis poin (bps) per 3 September 2025. Angka tersebut naik dibanding posisi 29 Agustus 2025 yang sebesar 69,52 bps.

Pada hari yang sama, imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik ke level 6,38 persen. Sementara itu, yield US Treasury Note tenor 10 tahun justru turun ke 4,217 persen. Kondisi ini menandakan terjadinya pelepasan aset oleh investor asing yang berimbas pada kenaikan yield SBN.

Ramdan menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Langkah ini diambil guna menjaga stabilitas pasar dan mengantisipasi tekanan eksternal.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal Ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Dengan keluarnya dana asing di Awal September ini, BI memastikan tetap menjaga ketahanan pasar keuangan domestik agar tidak mengganggu stabilitas perekonomian nasional.

Gen Z Takeaway

Awal September 2025, duit asing Rp16,85 triliun kabur dari pasar keuangan RI, mulai dari saham, SBN, sampai SRBI. Sepanjang tahun pun tren masih minus di saham dan SRBI, meski SBN lumayan diselamatin beli asing. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,38 persen, CDS juga ikut naik, nunjukin risiko makin kerasa.

Buat Gen Z investor, ini sinyal kalau pasar lagi panas dingin, jadi jangan cuma ikut-ikutan FOMO, tapi harus punya strategi biar portofolio tetap strong

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Jelang Mandatori B50 di 2026, Siap-siap Ada 2,5 Juta Lapangan Kerja Baru

astakom.com, Jakarta — Pemerintah memastikan penerapan mandatori Biodiesel B50 pada tahun 2026 tak hanya bertujuan menghentikan impor solar, tetapi juga membuka peluang besar bagi...

Pendaftaran Program Magang Nasional Diperpanjang hingga 15 Oktober, Buruan Daftar!

astakom.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah resmi memperpanjang waktu pendaftaran program magang nasional 2025, yang semula dijadwalkan berakhir pada 12 Oktober...

To The Moon! IHSG Diyakini Terus Menguat hingga Akhir Tahun

astakom.com, Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menyampaikan keyakinannya bahwa Indeks Harga...

Bulog Serap 16 Ribu Ton Jagung, Bapanas Klaim Stok Nasional Kian Aman

astakom.com, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan kinerja positif dalam penguatan stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP). Dalam waktu satu bulan, Perum Bulog berhasil...

Didukung Kebijakan Pemerintah, IHSG Otw ‘To The Moon’

astakom.com, Jakarta — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengekspresikan keyakinannya bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terus menguat bahkan “meluncur to the...

Menkeu Purbaya Nilai Patriot Bond Untungkan Danantara Indonesia

astakom.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai penerbitan “Patriot Bond” berpotensi memberikan keuntungan besar bagi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara...

Viral