astakom.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa kondisi pangan nasional saat ini berada dalam tren positif. Ia menyebut harga pangan stabil, inflasi menurun, dan stok pangan berada dalam status aman.
“Kami pantau bersama Pak Mendagri, kami kolaborasi untuk menstabilkan harga. Yang terjadi adalah inflasi turun 2,37 menjadi 2,31. Ini jadi salah satu indikasi bahwa pangan kita sudah mulai stabil,” ujar Amran dalam keterangan resmi, dikutip astakom.com, Sabtu (6/9).
Operasi Pasar dan Produksi Beras Naik
Amran menambahkan, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras. Langkah konkret yang dilakukan antara lain melalui operasi pasar besar-besaran.
”Kita juga lakukan operasi pasar besar-besaran, kita siapkan 1,3 juta ton. Dan bahan pokok yang dijual GPM (Gerakan Pangan Murah) harganya lebih terjangkau bagi masyarakat. Ini terus kita dorong,” katanya.
Menurutnya, capaian ini juga ditopang oleh peningkatan produksi beras nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras naik lebih dari 3 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu. Bahkan, estimasi Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat produksi beras Indonesia pada musim tanam di tahun 2025/2026 mencapai 35,6 juta ton.
“Ini patut kita syukuri. Tahun lalu kita masih mengimpor beras hampir 4 juta ton. Namun, tahun ini, dengan stok yang melimpah lebih dari 4 juta ton, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa impor. Bahkan Nilai Tukar Petani (NTP) juga naik ke angka 123, yang menjadi indikator kesejahteraan petani semakin membaik,” jelas Amran.
Mendagri: Beras SPHP Bantu Stabilkan Harga
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai turunnya inflasi tak lepas dari upaya pemerintah menjaga stabilitas harga pangan, termasuk lewat program beras SPHP dari Bulog.
”Beras SPHP ini bukan hanya murah, tapi juga kualitasnya bagus. Bulog menjual dengan harga yang lebih terjangkau. Program ini sangat membantu masyarakat,” kata Tito.
Ia menambahkan, program tersebut diharapkan dapat menekan harga beras yang sempat naik. “Dengan SPHP yang digencarkan Bulog atas perintah Bapak Presiden dan Bapak Mentan, kita harapkan harga beras yang sempat naik bisa kembali turun, sementara yang sudah stabil tetap terjaga,” ujarnya.
Dengan kondisi stok beras yang mencukupi, produksi nasional yang meningkat, dan langkah intervensi pasar, pemerintah optimistis pangan Indonesia dalam kondisi aman serta mampu menjaga stabilitas harga bagi masyarakat.
Gen Z Takeaway
Guys, kabar enak buat vibes makan nasi kita! Mentan bilang stok beras lagi melimpah, inflasi turun ke 2,31 persen, dan produksi beras naik gokil banget sampai 35,6 juta ton.
Tahun lalu masih impor gedean, sekarang malah udah aman stok lebih dari 4 juta ton. Ditambah ada beras murah SPHP dari Bulog, jadi kantong aman, dapur tetep ngebul. Intinya, harga makin chill, petani makin happy, kita pun bisa lanjut makan nasi tanpa drama.