astakom.com, Jakarta – Timnas Indonesia U-23 belum mampu memetik hasil maksimal pada laga perdana Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Menghadapi Laos U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Rabu (3/9), Garuda Muda harus puas bermain imbang tanpa gol meski tampil dominan sepanjang pertandingan.
Rafael Struick dan kawan-kawan terus menekan pertahanan Laos yang tampil disiplin dengan strategi bertahan rapat alias parkir bus. Sejumlah peluang tercipta, namun mayoritas hanya berupa tembakan dari luar kotak penalti yang kerap melenceng atau mampu diamankan kiper lawan.
Minimnya kreativitas dalam membongkar pertahanan rapat menjadi salah satu pekerjaan rumah utama bagi skuad asuhan Gerald Vanenburg.
Selain itu, akurasi umpan juga menjadi sorotan. Beberapa kali aliran bola ke lini depan gagal menemui sasaran, bahkan ada salah operan yang sempat membuka peluang serangan balik bagi Laos. Umpan silang dari sisi sayap, terutama kanan, juga dinilai belum efektif sehingga serangan Indonesia mudah dipatahkan.
Performa Rafael Struick pun turut menjadi bahan evaluasi. Dipasang di sektor kiri sejak menit pertama, striker muda ini tampak kesulitan berkreasi karena kurang mendapat dukungan. Baru di babak kedua permainannya lebih hidup setelah mendapat support tambahan dan digeser lebih fleksibel ke tengah.
Situasi ini membuat Vanenburg harus menimbang ulang peran terbaik Struick di lini serang, apakah tetap di sisi kiri atau diberi kebebasan bergerak di area tengah.
Dengan hasil imbang ini, Garuda Muda dipaksa bekerja ekstra keras untuk menjaga peluang lolos ke putaran final. Sejumlah PR mulai dari kreativitas serangan, akurasi umpan, ketenangan dalam build-up, hingga penentuan peran pemain kunci menjadi fokus pembenahan jelang laga-laga berikutnya.
Diketahui. Korea Selatan U-23, yang sebelumnya menghajar Makau U-23 dengan skor 5-0, kini kokoh di puncak klasemen dengan dua poin lebih banyak dari Indonesia.
Untuk menjaga peluang lolos, Indonesia perlu memetik hasil maksimal di dua laga tersisa melawan Makau (6/9) dan Korea Selatan (9/9). Jika gagal menjadi juara grup, jalan paling realistis bagi Garuda Muda adalah mengincar tiket lolos dari jalur empat runner-up terbaik.
Gen Z Takeaway
Garuda Muda gagal pecahin kebuntuan lawan Laos di laga perdana Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, padahal udah ngegas habis-habisan sepanjang 90 menit. Finishing masih tumpul, umpan silang kurang akurat, sampai build-up sering putus di tengah jalan. Struick juga keliatan bingung main di sayap kiri sebelum agak hidup pas digeser lebih bebas ke tengah. Intinya, PR Vanenburg dan tim jelas: lebih kreatif, lebih tenang, dan harus nemuin formula serangan yang efektif biar peluang lolos tetap kebuka!