Kamis, 4 Sep 2025
Kamis, 4 September 2025

BEM UI Usul Pembentukan Tim Investigasi Dugaan Makar, DPR Sebut Itu Tupoksi Pemerintah Namun Siap Kawal

astakom.com, Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa dari Universitas Indonesia (BEM UI) menuntut adanya pembentukan tim investigasi independen terkait aksi unjuk rasa, khususnya mengenai dugaan makar yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Pembentukan tim ini untuk membuktikan ucapan presiden sekaligus agar gerakan mahasiswa tidak lagi terhambat.

Usulan ini disampaikan Ketua BEM UI Agus Setiawan dalam forum penyampaian aspirasi mahasiswa kepada DPR. Perwakilan 16 organisasi mahasiswa diterima oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa dan Cucun Ahmad Syamsurijal di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9).

Agus mengatakan bahwa kehadiran 16 organisasi kemahasiswaan di gedung DPR merupakan bentuk kecintaan mahasiswa atas berbagai kondisi bangsa saat ini.

“Sebetulnya tadi malam, kami sempat mengambil momen refleksi sendiri, karena kami amat sedih melihat dinamika bangsa hari ini, yang seakan-akan kok rasa-rasanya malah merugikan kita sebagai bagian dari warga negara,” kata Agus di hadapan pimpinan DPR.

“Maka dari itu saya membuat satu catatan refleksi Indonesia hari ini dengan satu tajuk ‘Menyelamatkan Demokrasi dan Menegakkan Supremasi Sipil’,” sambungnya.

Agus kemudian mengungkit situasi nasional beberapa waktu belakangan ini, terutama sepanjang Agustus 2025 di mana menurutnya terjadi krisis multidimensi yang mencakup soal legislasi, demokrasi sosial hingga sektor keamanan.

Bahkan, aksi unjuk rasa memprotes DPR harus menelan korban jiwa yakni seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob.

“Kita lihat aksi demonstrasi terjadi di berbagai titik dan kami pun dari golongan mahasiswa sempat turun ke jalanan, terutama ketika kami mendapatkan kabar bahwa seorang kawan kami yang mendapatkan represivitas daripada aparat hukum kala itu,” jelas Agus.

“Affan Kurniawan menjadi korban meninggalnya dari aparat penegak hukum yang seakan-akan sengaja, dan inilah yang memantik rasa kemanusiaan kami untuk hadir di jalanan,” lanjutnya.

Khawatir ditunggangi

Di tengah duka pelaksanaan aksi unjuk rasa, Agus menyebut muncul pernyataan dari Presiden RI Prabowo Subianto bahwa ada dugaan makar dari berbagai aksi yang barangkali terprovokasi oleh sebagian oknum.

“Karena kami khawatir bahwa gerakan kami hari ini justru ditunggangi oleh sebagian oknum ini, tetapi di sisi lain saya juga tidak bisa terus-terusan seperti itu,” sebut Agus.

“Maka kemudian di dalam forum ini saya berharap bapak Sufmi Dasco, bapak Saan Mustofa, bapak Cucun, rekan-rekan media dan seluruh mahasiswa yang hadir di sini, saya ingin ada pembentukan tim Investigasi yang independen untuk mengusut tuntas berbagai kekerasan yang terjadi sepanjang bulan Agustus ini,” paparnya.

Agus menilai pernyataan presiden menghambat gerakan mahasiswa untuk turun ke jalan. Oleh karenanya mahasiswa beranggapan diperlukan tim investigasi untuk membuktikan apa yang disangkakan oleh pemerintah.

“Juga dengan dugaan makar yang keluar dari mulut bapak Presiden Prabowo Subianto. Kami ingin menginvestigasi ini dan mengusut tuntas semuanya sehingga apa yang disampaikan bapak Presiden dapat dibuktikan,” ungkap Agus.

“Karena kami dari gerakan merasa dirugikan dengan statement tersebut yang kemudian menghalangi gerakan kami ke depan itu,” tambahnya.

Tupoksi pemerintah

Menanggapi usulan pembentukan tim investigasi independen, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tupoksi dari pemerintah.

“Usulan pembentukan tim investigasi segala macam, barusan Prof (Dasco) sudah menyampaikan mana yang akan dilakukan dan tupoksinya itu nanti ada di pemerintah,” ujar Cucun dalam kesempatan yang sama.

Kendati demikian, Cucun mengatakan bahwa pimpinan DPR akan menyampaikan kepada pemerintah usulan tersebut. Sebagai fungsi pengawasan, DPR akan menindaklanjuti tim tersebut dengan mengawasinya melalui Komisi III DPR yang bermitra dengan Kepolisian RI (Polri).

“Sahabat-sahabat dan kawan-kawan semua, nanti kita sampaikan dan kita dengar ada atau tidaknya tim investigasi. Tapi fungsi pengawasan melekat di kami semua di DPR, makanya dengan aspirasi ini sesuai dengan usulan-usulannya akan di tindaklanjuti oleh AKD, komisi yang menangani mitranya tadi,” terang Cucun.

“Kalau mengawasi aparat Kepolisian ada di komisi III, itu sudah melekat pengawasan di kami di DPR,” imbuh legislator yang juga bertugas di Komisi III DPR itu.

Gen Z Takeaway

Pada pertemuan audiensi dengan Pimpinan DPR RI, BEM UI usul supaya dibentuk tim investigasi independent buat nyelidiki dugaan makar. Ini penting supaya mahasiswa tidak takut ditunggangi dalam aksi. Namun, Wakil DPR Cucun bilang, hal itu tupoksi pemerintah. Meski begitu DPR siap kawal persoalan itu.

Feed Update

Teken MoU, Kemenkop dan Perguruan Tinggi Sinergi Majukan SDM Kopdes Merah Putih

astakom.com, Jakarta – Kementerian Koperasi (Kemenkop) menggandeng Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, Forum Rektor Indonesia, dan Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan Penandatanganan Nota...

Mendagri Minta Kepala Daerah Hindari Pemborosan dan Tunda Acara Seremonial

astakom.com, Jakarta – Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian mengajak seluruh kepala daerah untuk tidak melakukan pemborosan dan menunda kegiatan daerah yang bersifat seremonial. Hal...

Gerindra Setuju Tunjangan Rumah DPR Dievaluasi

astakom.com, Jakarta – Gelombang aksi unjuk rasa yang kembali terjadi di sejumlah daerah Indonesia dalam beberapa hari terakhir membawa duka mendalam. Insiden di Makassar...

Viral Video Joget Anggota DPR, Eko Patrio dan Uya Kuya Beri Klarifikasi

Jakarta, astakom.com – Selebritas yang kini duduk di kursi DPR RI kembali menjadi sorotan publik setelah video berjoget di sela-sela Sidang Tahunan...

Terkini

Viral

Videos