Rabu, 8 Okt 2025
Rabu, 8 Oktober 2025

Mahasiswa Minta Pendemo yang Ditahan Dibebaskan, Pimpinan DPR Akan Koordinasi dengan Polri

astakom.com, Jakarta – Perwakilan mahasiswa yang diterima di DPR mendesak agar pimpinan DPR menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membebaskan peserta aksi yang ditahan.

Desakan itu disampaikan langsung dalam forum penyampaian Aspirasi mahasiswa kepada pimpinan DPR RI, yang diwakili Sufmi Ahmad Dasco, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Saan Mustofa, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/9).

Pertemuan dialog dan penyampaian aspirasi mahasiswa ini atas undangan DPR kepada para mahasiswa terkait dengan aksi unjuk rasa yang digelar pada 25-31 Agustus 2025.

Perwakilan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) DIPO mengatakan mahasiswa meminta DPR untuk meminta Kapolri membebaskan perserta aksi yang ditahan.

“Izin Pak Prof Dasco, Kang Saan, Kang Cucun segera telepon Kapolri sampaikan permintaan kami, kami semua di sini sepakat, semua sepakat ya kawan-kawan,” kata seorang perwakilan HMI DIPO.

“Sampaikan bahwasannya bebaskan kawan-kawan kami, seluruh Indonesia lepaskan, kita ini bukan tebusan, kita ini bukan pemberontak, kita ini menyampaikan aspirasi masyarakat dengan benar,” tambahnya.

Menurut perwakilan HMI DIPO itu, tidak ada alasan untuk menahan perserta aksi, khususnya mahasiswa. Sebab, massa aksi melakukan demontrasi dengan tertib.

“Kita tidak ada melakukan pengerusakan, pembakaran tidak ada, silakan dicek di seluruh Indonesia tidak ada,” lanjutnya.

Dasco janji koordinasi

Menanggapi hal itu, Dasco mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Polri untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa.

“Ya, yang pertama-tama kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian tentunya kita akan lihat kasus per kasus. Apabila memang dapat dikomunikasikan, kita akan komunikasikan. Ini di luar yang kemudian melakukan tindakan-tindakan anarkis yang memang terbukti,” ungkap Dasco.

Selain HMI DIPO, dialog juga diikuti oleh perwakilan organisasi keagamaan serta kepemudaan, dan mahasiswa dari berbagai universitas di antaranya Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), serta Himpunan Mahasiswa Islam – Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO).

Dari unsur BEM, hadir pula Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) faksi Kerakyatan, BEM SI faksi Rakyat Bangkit, Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara), BEM Perguruan Tinggi Negeri se-Nusantara (BEM PTN se-Nusantara), Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (DEMA PTKIN), serta BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (BEM PTMA).

Kemudian, ada juga Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Hindu (PP GMH), BEM Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (BEM UPNVJ), BEM Universitas Indonesia (BEM UI), Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik se-Indonesia (PP Himapolindo), hingga Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti.

17+8 Tuntutan Rakyat

Permintaan pembebasan pendemo yang ditahan sendiri masuk dalam ‘17+8 Tuntutan Rakyat’ yang lahir usai gelombang demonstrasi beberapa waktu belakangan ini ramai bermunculan di berbagai media sosial dan diunggah ulang oleh ribuan warganet hingga influencer ternama.

Selain influencer, 17+8 Tuntutan Rakyat ini juga diperkuat oleh 211 organisasi masyarakat sipil seperti YLBHI, PSHK, Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI, Center for Environmental Law & Climate Justice UI, dan kelompok buruh. Tuntutan tersebut ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, DPR, TNI, Polri, Ketua Umum Partai politik, dan kementerian di sektor ekonomi.

Beberapa tuntutan tersebut seperti reformasi DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, pembebasan seluruh demonstan yang ditahan, pembentukan Tim Investigasi Independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus, hingga sejumlah tugas bagi Presiden Prabowo Subianto.

Gen Z Takeaway

Salah satu aspirasi mahasiswa saat ketemu pimpinan DPR adalah pembebasan peserta aksi yang ditahan polisi. Wakil Ketua DPR Dasco janji mau koordinasi dengan Kapolri. Aspirasi mahasiswa lainnya mereka tuangkan dalam tuntutan yang Namanya ‘17+8 Tuntutan Rakyat’. Tuntutan yang viral di media sosial itu juga disuarakan oleh ratusan organisasi masyarakat sipil.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Kado Spesial Prabowo untuk Warteg Cs: Sertifikasi Halal Gratis Sudah Bergulir

astakom.com, Jakarta – Kado dari Presiden Prabowo Subianto untuk pemilik warung Tegal (warteg), warung Sunda (warsun), warung Padang, dan sejenisnya dalam bentuk sertifikasi halal...

Menjalin Persahabatan Lewat Budaya, Fadli Zon Bertemu Xanana Gusmao

astakom.com, Dili,  – Dalam rangka memperingati 23 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Timor Leste, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan kenegaraan ke Timor-Leste. Salah satu...

Komisi IX DPR RI Bakal Perjuangkan Pembangunan dan Alkes Lima RS Regional di Aceh

astakom.com, Banda Aceh — Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, drg. Putih Sari, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pembangunan dan penyediaan alat kesehatan (alkes) bagi...

Gus Ipul Ungkap 3 Mandat Prabowo untuk Angkat Wong Cilik dari Jerat Kemiskinan

astakom.com, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan tiga mandat utama Presiden Prabowo Subianto yang menjadi fokus Kementerian Sosial (Kemensos) dalam upaya...

Cerita Jeje, Anak Gunungkidul yang Bangkit Lewat Sekolah Rakyat dan Pena Harapan

astakom.com, Sleman – Di balik pendopo sederhana Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, kisah-kisah perubahan hidup sedang ditulis, salah satunya oleh Louvie Jogjeriansyah...

Pendaftaran Magang Nasional Dibuka Hari Ini, Menaker Minta Fresh Graduate Tak Panik Daftar

astakom.com, Jakarta - Ribuan fresh graduate di seluruh Indonesia kini punya peluang emas untuk menapaki dunia kerja melalui Program Magang Nasional yang resmi dibuka...

Viral