Rabu, 8 Okt 2025
Rabu, 8 Oktober 2025

Pengamat Politik: Prabowo Harus Copot Kapolri dan Ganti dengan yang Paham Visi Kepemimpinannya

astakom.com, Jakarta – Aksi kekerasan yang terjadi dalam dua aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI yang berujung pada tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan, terus berlangsung.

Dalam peristiwa tersebut, sorotan publik tertuju pada institusi Polri. Belakangan, 200 lebih koalisi Masyarakat sipil mendesak Presiden Prabowo untuk mencopot Kapolri Jenderal listyo sigit Prabowo.

Desakan publik agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo semakin menguat, dan dinilai telah menemukan momentumnya yang paling tepat.

astakom.com, berhasil meminta pendapat pengamat politik, Yusak Farchan. Menurutnya, serangkaian peristiwa ini, khususnya tragedi yang menimpa Affan akibat dilindas Kendaraan taktis (rantis) Brimob, seharusnya menjadi alasan yang lebih dari cukup bagi Prabowo untuk melakukan evaluasi total terhadap kepemimpinan di tubuh Polri.

Apalagi, Presiden juga telah melontarkan kekecewaan atas tindakan yang berlebihan oleh aparat di lapangan, dan hal itu harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret.

“Tragedi kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan menjadi momentum paling pas bagi Presiden Prabowo untuk mencopot Kapolri. Prabowo sudah menyatakan kecewa atas tindakan gegabah Polri,” ujar Yusak, kepada astakom.com, Minggu, (31/8).

Yusak menegaskan, pergantian di pucuk pimpinan Polri bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah keharusan untuk memutus rantai kekerasan dan memastikan insiden serupa tidak akan pernah terulang di masa depan.

Presiden, kata dia, perlu menunjuk sosok Kapolri baru yang benar-benar memahami dan mampu menerjemahkan visi kepemimpinan Kepala Negara.

“Agar kasus tidak berulang, Prabowo sebaiknya memang mengganti Kapolri dengan orang kepercayaannya. Kapolri harus diisi oleh orang yang bisa menterjemahkan visi Prabowo, khususnya dalam mengembalikan negara pada mandat aslinya, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,” tegas Dekan Fisip Unpam 2022-2024 itu.

Karena itu, di tengah amarah publik yang memuncak akibat kematian Affan, tidak ada lagi alasan bagi Presiden Prabowo untuk mempertahankan Jenderal Listyo Sigit.

Yusak menilai, Kapolri telah terkesan membiarkan bawahannya bertindak represif dan tidak profesional.

“Provokasi Reformasi 98 jilid 2 sudah sangat liar di sosmed. Ini alarm serius dan berbahaya bagi Prabowo,” ujarnya.

“Situasi genting (chaos) yang tidak terprediksi sebelumnya, bisa saja terjadi apabila Prabowo tidak bisa mengendalikan aparat Polri,” katanya lagi.

Respon Prabowo Subianto

Prabowo telah angkat bicara terkait tragedi kematian Affan Kurniawan. Ia menyanpaikan duka mendalam.

“Saudara-saudara sekalian saya telah mengikuti perkembangan beberapa hari ini terutama peristiwa tadi malam di mana ada demonstrasi yang mengarah kepada tindakan-tindakan anarkis, juga ada peristiwa di mana petugas telah menabrak satu orang pengemudi ojol yang mengakibatkan pengemudi ojol tersebut almarhum Affan Kurniawan tadi malam meninggal dunia,” kata Prabowo.

Atas nama pribadi dan pemerintah, Prabowo mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.

Prabowo kemudian memastikan akan menjamin kehidupan keluarga korban. Seperti diketahui, Affan adalah tulang punggung keluarga yang mencari nafkah sebagai pengemudi ojol.

“Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya, dan akan memberi perhatian khusus kepada baik orang tuanya dan adik-adik dan kakak-kakaknya,” kata Prabowo.

Terpenting, Prabowo juga menilai tindakan aparat sudah kelewat batas. Ia memerintahkan agar kasus pembunuhan Affan oleh aparat diusut secara tuntas.

“Dan juga transparan serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab. Seandainya diketemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” kata Prabowo.

Gen Z Takeaway

Pengamat politik Universitas Pamulang bilang, saat ini adalah momen yang tepat untuk Copot Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Pendapat Yusak juga disuarakan oleh ratusan organisasi koalisi masyarakat sipil. Alasannya, karena polisi telah melakukan kekerasan dan represif saat nangani demonstran. Dan itu bukan hanya kali ini saja, tapi sudah berulang-ulang.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Stok Beras Pecah Rekor, Mentan Amran: Bukti Kepemimpinan Presiden Prabowo

astakom.com, Jakarta — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa kebijakan pangan nasional kini menunjukkan hasil konkret bahkan bisa disebut pecar rekor....

Wamenag: Siswa Sekolah Unggul Garuda Siap Jadi Ikon Indonesia di Kancah Dunia

astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo H. R. Muhammad Syafii menyatakan kebanggaannya terhadap semangat para siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN...

Tegas! Menkeu Purbaya Pecat 26 Pegawai Pajak Punya ‘Dosa’ Besar

astakom.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa telah mengambil tindakan tegas, yakni dengan memecat sejumlah pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan...

Program Magang yang Digaji Pemerintah Resmi Dibuka, Yuk Simak Persyaratannya!

astakom.com, Jakarta - Pemerintah resmi membuka pendaftaran Program Magang Nasional Siap Kerja 2025 mulai Selasa, 7 Oktober 2025. Program ini memberikan kesempatan magang bergaji...

Kado Spesial Prabowo untuk Warteg Cs: Sertifikasi Halal Gratis Sudah Bergulir

astakom.com, Jakarta – Kado dari Presiden Prabowo Subianto untuk pemilik warung Tegal (warteg), warung Sunda (warsun), warung Padang, dan sejenisnya dalam bentuk sertifikasi halal...

Menjalin Persahabatan Lewat Budaya, Fadli Zon Bertemu Xanana Gusmao

astakom.com, Dili,  – Dalam rangka memperingati 23 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Timor Leste, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan kenegaraan ke Timor-Leste. Salah satu...

Viral