Rabu, 8 Okt 2025
Rabu, 8 Oktober 2025

OJK Lihat Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Kredit Seiring Turunnya BI Rate

astakom.com, Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menilai masih terdapat ruang untuk penurunan Suku Bunga kredit lebih lanjut di tahun 2025.

“Penurunan suku bunga bergantung pada struktur biaya dana (Cost of Fund/CoF) tiap bank, karena sebagian masih mengandalkan dana mahal (time deposit) dalam komposisi DPK,” kata Dian, dikutip astakom.com, Selasa (26/8).

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) dalam rapat dewan gubernur (RDG) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI (BI-Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5 persen.

Selain itu, tren suku bunga global yang diperkirakan bakal menurun di sisa paruh kedua tahun 2025 ini juga menambah keyakinan adanya ruang penurunan Suku Bunga Kredit.

Untuk itu, Dian menekankan kepada perbankan untuk memperkuat strategi pendanaan agar suku bunga kredit bisa turun lebih signifikan. Salah satunya dengan meningkatkan porsi dana murah dalam Dana Pihak Ketiga (DPK).

Menurutnya, semakin besar porsi dana murah, semakin rendah pula biaya dana yang ditanggung bank. Dengan begitu, ruang untuk menurunkan bunga kredit menjadi lebih terbuka.

Tren Suku Bunga Kredit Terlihat

OJK mencatat, seiring penurunan BI Rate, suku bunga Kredit Perbankan sudah mulai menunjukkan tren menurun. Pada Juli 2025, rata-rata tertimbang suku bunga kredit rupiah tercatat turun 7 basis poin (bps) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Umumnya, penurunan BI Rate akan diikuti penurunan bunga kredit dengan jeda waktu tertentu. Namun tren penurunan sudah terlihat, terutama pada kredit produktif. Sehingga, tren penurunan yang lebih signifikan diperkirakan terjadi di sisa tahun ini.

Dengan ruang penurunan suku bunga kredit yang masih terbuka, OJK berharap sektor perbankan mampu mendukung pembiayaan produktif, mendorong Pertumbuhan Ekonomi, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Gen Z Takeaway

Singkatnya, OJK bilang bunga kredit masih bisa turun karena BI Rate udah dipotong jadi 5%. Tapi PR-nya ada di bank yang harus pintar ngatur dana murah biar cost nggak jebol.

Buat kita-kita sih, artinya ada chance cicilan makin enteng dan peluang ambil pinjaman jadi lebih ramah kantong. So, 2025 bisa jadi timing pas buat gerak kalau lagi mikirin pembiayaan produktif.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Permintaan Sektor EBT dan EV Dongkrak Prospek Harga Perak

astakom.com, Jakarta – Prospek harga perak dinilai semakin cerah seiring melonjaknya permintaan dari sektor energi baru terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik (EV). Hal itu...

Purbaya Pastikan Efisiensi APBN Berlanjut di 2026, Tapi Tanpa Pemotongan Anggaran

astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa memastikan kebijakan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap dilanjutkan pada tahun 2026. Menariknya,...

Ekonom Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi dari Pembangunan Kawasan Pansela

astakom.com, Jakarta – Pembangunan infrastruktur di kawasan Pantai Selatan atau Pansela, khususnya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dinilai memiliki potensi besar untuk...

IHSG Diramal Menguat Hari Ini, Intip Rekomendasi Saham Cuan

astakom.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Rabu (8/10), mengingat IHSG pada penutupan perdagangan...

IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Sektor Teknologi Pimpin Kenaikan

astakom.com, Jakarta – Bursa saham dibuka dengan semangat tinggi pada perdagangan hari ini, Rabu (8/10), yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG...

Wamenkeu Anggito Dorong Sinergi Produk Halal dan Keuangan Syariah

astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menegaskan pentingnya sinergi antara pengembangan produk halal dan jasa keuangan syariah untuk memperkuat ekosistem halal...

Viral