Jakarta, astakom.com – Selebritas yang kini duduk di kursi DPR RI kembali menjadi sorotan publik setelah video berjoget di sela-sela Sidang Tahunan MPR viral di media sosial. Aksi tersebut menuai kritik karena dinilai tidak menunjukkan empati terhadap kondisi rakyat, terlebih di tengah ramainya isu tunjangan fantastis anggota Dewan, termasuk tunjangan rumah Rp 50 juta.
Eko Patrio: Joget Spontan Usai Sidang
Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, anggota DPR RI dari PAN periode 2024–2029, turut menjadi sorotan dalam video viral tersebut. Ia menegaskan momen joget bukan terjadi saat sidang berlangsung, melainkan setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato RAPBN 2026 dan Nota Keuangan.
“Lagu-lagu daerah seperti Sajojo dan Gemu Fa Mi Re dibawakan orkestra Universitas Pertahanan untuk menutup acara. Kami spontan ikut bernyanyi dan bergoyang sebagai apresiasi atas penampilan mereka,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu, dikutip Senin (25/8/2026).
Eko membantah aksi tersebut berkaitan dengan isu tunjangan Dewan. Ia juga mengklarifikasi video parodi “sound horeg” yang kembali beredar, menegaskan video itu diambil dalam acara pembubaran panitia 17 Agustus, bukan dalam konteks sidang DPR.
Uya Kuya: Video dengan Narasi Tunjangan Adalah Hoaks
Selebritas sekaligus anggota DPR lainnya, Uya Kuya, juga menjadi sasaran sorotan. Setelah video joget beredar, muncul video lain dengan narasi “Gaji Rp 3 juta per hari dikira banyak”.
Uya Kuya menegaskan video tersebut adalah hasil editan dan tidak pernah ia buat. “Itu video lama dari wawancara Januari 2025 yang dipotong dan diberi narasi menyesatkan. Bahkan ada lagi video tahun 2022 dan 2023 yang diedarkan ulang seolah-olah baru,” jelasnya, Senin (25/8/2025).
Ia menegaskan tidak pernah mengomentari isu tunjangan DPR maupun merespons kritik publik dengan nada menantang, seperti dituduhkan dalam video yang beredar.
Sorotan Publik dan Hoaks di Media Sosial
Fenomena ini memperlihatkan dua hal sekaligus: aksi anggota DPR yang kerap dipandang publik tidak sensitif, serta maraknya potongan video lama yang dimanipulasi menjadi seolah relevan dengan isu terbaru.
Eko Patrio dan Uya Kuya berharap klarifikasi mereka dapat meluruskan informasi. Polemik ini juga menjadi pengingat pentingnya verifikasi sebelum menyebarkan konten di media sosial.
Gen-Z Takeaway
Jadi vibes joget DPR ini tuh bukti kalau video di medsos gampang banget diplintir—Eko Patrio bilang itu cuma spontan abis sidang ditutup musik, Uya Kuya malah harus klarifikasi video lawas yang diedit ulang; pelajaran pentingnya, jangan asal ngejudge dari potongan konten, konteks itu segalanya apalagi kalau nyangkut trust publik ke wakil rakyat. Dan yang lebih penting lagi adalah kalo udah jadi Anggota Dewan harus bener-bener peka sama kondisi rakyat.