astakom.com, Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mengapresiasi Aniwayang Studio yang menampilkan animasi wayang di World Osaka Expo, Jepang pada 15 Agustus 2025. Suguhan seni pertunjukan wayang yang dikemas dengan apik itu berhasil memberikan penampilan memukau.
“Penampilan Aniwayang Studio bisa memperlihatkan betapa wayang bukan hanya hiburan, tetapi juga menjadi bentuk seni pertunjukan yang menyampaikan pesan dan nilai filosofis sebagai bagian dari identitas budaya bangsa,” ungkap Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar, pada Selasa (26/8).
Di World Osaka Expo, Aniwayang Studio menampilkan pagelaran wayang anak Desa Timun. Seni pertunjukan yang ditampilkan memiliki pengembangan cerita berbasis budaya sekaligus bentuk pelestarian wayang melalui rangkaian pertunjukan kebudayaan yang dihelat oleh Paviliun Indonesia.
Dalam rangkaian acara, Aniwayang Studio mengangkat beberapa aktivitas seperti senam timun, nonton bareng animasi Desa Timun, pengalaman mendalang, dan Pagelaran Aniwayang Live.
Irene juga menyoroti bahwa persembahan dari Aniwayang Studio sebagai wujud kebanggaan budaya Indonesia sekaligus langkah konkret menjaga tradisi lewat inovasi dalam bidang seni pertunjukan.
“Kementerian Ekraf senantiasa mengapresiasi talenta-talenta berbakat yang mampu tampil di panggung global. Melalui penampilan di panggung World Osaka Expo tentu kekayaan budaya Indonesia bisa diperkenalkan lebih luas. Ini juga menjadi bentuk kreativitas generasi muda untuk tetap menjaga tradisi,” ujar Irene, dalam keterangan tertulis dikutip astakom.com, Rabu (27/8).
Budaya Asli Indonesia
Selaras dengan pernyataan tersebut, Founder dan Direktur Aniwayang Studio Daud Nugraha mengatakan keterlibatan Aniwayang Studio dalam acara internasional menjadi momen untuk mengenalkan wayang sebagai budaya asli Indonesia.
“Ini acara yang penting bagi kami dan juga bagi bangsa Indonesia. Di sini, kami memperlihatkan bagaimana kami punya cara untuk melestarikan budaya wayang, khususnya mendekatkan wayang ke anak-anak atau generasi selanjutnya. Tentu dengan menggabungkan teknik wayang tradisional dengan animasi modern,” ungkap Daud.
Sebelumnya, Aniwayang Studio merupakan rumah produksi kreatif yang dikenal melalui serial Desa Timun. Sebagai bagian dari pejuang kreatif, mereka mengusung visi untuk menghidupkan kembali budaya Indonesia dengan pendekatan yang ringan, lucu, dan penuh makna.
Selain melakukan pertunjukan kebudayaan, Aniwayang Studio juga berkesempatan mengikuti business forum di hadapan tamu internasional.
“Sewaktu nonton Desa Timun di World Expo Osaka, saya begitu kagum. Biasanya, wayang identik dengan pertunjukan tradisional, tapi Desa Timun menghadirkan dengan cara yang segar dan imut banget. Anak-anak di Jepang sampai betah nonton dari awal sampai akhir,” kata Nanang seorang warga negara Indonesia di Jepang.
Kementerian Ekraf terus berkomitmen dalam mewujudkan pembangunan merata, kemerdekaan semakin nyata dari tiap subsektor yang menjadi sarana diplomasi budaya.
Di balik setiap tradisi terdapat potensi besar yang menjangkau lintas generasi dengan cara yang kreatif dan inovatif. Antusiasme pengunjung pada Paviliun Indonesia di World Osaka Expo 2025 menjadi bukti bahwa talenta-talenta Indonesia mampu menjangkau panggung dunia.
Gen Z Takeaway
Terbayang gak seni pertunjukan wayang dijadiin animasi. Bukan gossip kalau Aniwayang mampu bikin animasi wayang. Bahkan kini mereka bisa ikut tampil di World Expo 2025 Osaka, Jepang. Keren kan? Aniwayang ingin ngebuktiin kalau seni pertunjukan Wayang gak bakal punah dengan dibuat animasi. Jadi, ceritanya Aniwayang itu bagian dari anak muda kreatif yang pengen ngrawat budaya bangsa.