astakom.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih bergerak lesu pada perdagangan Rabu (27/8), dimana indeks saham hari ini diproyeksi bergerak pada rentang resistance 7.950, pivot 7.900, dan support 7.800.
IHSG pada perdagangan hari sebelumnya ditutup melemah ke level 7.905,76, atau turun 0,27 persen. Pelemahan indeks saham Indonesia dan mayoritas indeks Asia dipicu oleh sentimen negatif dari Amerika Serikat (AS).
“Mayoritas indeks di bursa Asia ditutup melemah akibat ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memberlakukan tarif impor sebesar 200 persen jika China tidak mengekspor mineral tanah jarang ke AS,” tulis Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya, dikutip astakom.com, Rabu (27/8).
Selain itu, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif terhadap negara-negara yang tidak menghapus pajak digital dan peraturan terkait. Investor juga mencermati hasil pertemuan Presiden Korea Selatan dan AS terkait kesepakatan perdagangan, yang menetapkan tarif impor sebesar 15 persen atas ekspor Korsel ke AS.
Dari Eropa, pasar menunggu rilis GfK Consumer Confidence Jerman untuk September yang diperkirakan stabil di level -21,5. Sementara dari Amerika Serikat, akan dirilis data cadangan minyak pekan lalu setelah sebelumnya turun 6,01 juta barel.
Potensi Koreksi Jangka Pendek
Secara teknikal, Phintraco Sekuritas menilai indikator MACD mengalami Death Cross dengan kenaikan volume jual, sementara Stochastic RSI bergerak di area pivot.
“Dengan demikian, diperkirakan dalam jangka pendek, koreksi IHSG hari ini masih berpeluang berlanjut menguji level support di 7.800–7.850,” jelas Phintraco Sekuritas.
Meski begitu, MNC Sekuritas menyampaikan analisis gelombang menunjukkan IHSG saat ini berada di bagian wave [v] dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam.
Hal ini memberikan arti positif ihwal masih adanya ruang penguatan bagi IHSG untuk menuju level 8.025–8.102, meski koreksi jangka pendek ke level 7.815–7.831 tetap perlu diwaspadai.
“Masih terdapat ruang IHSG menguat menguji 8,025-8,102, namun demikian tetap cermati akan adanya koreksi jangka pendek ke rentang 7,815-7,831,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.
Rekomendasi Saham Hari Ini
Melihat berbagai sentimen tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan lima saham yang dinilai berpotensi memberi cuan maksimal pada perdagangan hari ini, yakni AADI, RAJA, PGEO, TOBA, dan INDF.
Sementara MNC Sekuritas merekomendasikan empat saham, beserta strategi teknikalnya, guna memberikan cuan maksimal di kala potensi pelemahan IHSG pada hari ini. Keempat saham tersebut meliputi:
- BMRI (Bank Mandiri) – Buy on Weakness di Rp4.690–4.870, target Rp5.050–5.150, stoploss di bawah Rp4.660.
- BUKA (Bukalapak) – Spec Buy di Rp171–178, target Rp189–197, stoploss di bawah Rp166.
- BUMI (Bumi Resources) – Buy on Weakness di Rp108–111, target Rp122–127, stoploss di bawah Rp106.
- GJTL (Gajah Tunggal) – Buy on Weakness di Rp995–1.020, target Rp1.070–1.090, stoploss di bawah Rp990.
Gen Z Takeaway
Singkatnya, IHSG lagi masuk fase “galau” gara-gara sentimen global, mulai dari ancaman tarif Trump sampai data ekonomi luar negeri. Jadi, meski masih ada peluang tembus ke 8.000-an, short term-nya rawan koreksi ke bawah 7.800.
Jadi bagi kalian yang mau cuan maksimal, intinya jangan FOMO, tetap main aman pakai strategi buy on weakness pada saham-saham yang direkomendasikan.