astakom.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital melalui (Komdigi) mendorong Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkomdigi memberdayakan para penyandang disabilitas dalam transformasi digital nasional.
Meutya menyampaikan hal tersebut dalam penganugerahan kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas Tahun 2025, di Jakarta, Jumat (22/8).
Menurut Meutya, kompetisi TIK menjadi Langkah strategis dalam peningkatan dan pemerataan kemampuan digital, termasuk penyandang disabilitas.
Hal ini dinilai membawa semangat inklusivitas bahwa teknologi adalah milik semua kalangan masyarakat, bukan hanya sebagian kelompok.
“Kemkomdigi membuka kesempatan bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas, untuk berkarya dan memajukan bangsa di era digital,” ujar Meutya dalam keterangan resmi dikutip astakom.com, Senin (25/8).
Meutya menambahkan, menjadi penyandang disabilitas bukanlah menjadi penghalang seseorang untuk menghasilkan inovasi dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Selanjutnya Meutya mencontohkan bahwa dunia digital berutang pada sosok bernama Vint Cerf, seorang penyandang disabilitas tuli, sebagai salah satu penemu protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang menjadi fondasi internet saat ini.
“Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa penyandang disabilitas terbukti memiliki kekuatan untuk mengubah arah dunia,” tandasnya.
Meutya mengatakan transformasi digital yang dilakukan oleh Kemkomdigi telah membuka peluang bagi para penyandang disabilitas untuk berkompetisi secara setara dalam dunia kerja dan produktivitas.
Semangat inklusivitas ini sejalan dengan tema HUT ke-80 RI, yaitu Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.
“Persatuan hadir ketika seluruh elemen bangsa membuka ruang bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ujarnya.
Melalui langkah ini, Kementerian Komdigi menegaskan transformasi digital Indonesia bukan hanya agenda teknologi, tetapi juga gerakan sosial yang memastikan tidak ada satu pun warga bangsa tertinggal dalam era digital.
Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas diselenggarakan setiap 2 tahun sekali oleh BAKTI Komdigi.
Pada tahun ini, 2.600 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bersaing dalam empat kategori kompetisi, yaitu Content Creator, Digital Marketing, Digital Office, dan Digital Public Relation.