astakom.com, Jakarta – Pasar saham Indonesia bergerak positif pada awal perdagangan hari ini, Senin (25/8), seiring dengan sinyal pemangkasan suku dari bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed).
Sentimen positif dari negeri Paman Sam itu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan lonjakan hingga mendekati rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) di level 8.000.
Berdasarkan data Refinitiv per hari ini, pukul 09.20 WIB, indeks harga saham nasional menguat nyaris 1 persen, tepatnya 0,96 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya menjadi 7.921.
Sentimen dari The Fed
Sebagaimana diketahui, Ketua The Fed Jerome Powell pada Jumat (22/8) pekan lalu memberikan sinyal pemangkasan suku bunga. Dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole, Powell memberi isyarat bahwa kebijakan moneter tersebut akan segera dilakukan.
Meski tidak memastikan waktu pelaksanaannya, namun sinyal tersebut ditangkap positif oleh pasar keuangan global. Pemangkasan suku bunga The Fed diyakini akan mendorong aliran dana keluar dari Amerika Serikat menuju negara berkembang, termasuk Indonesia.
Aliran dana tersebut tentu dapat memperkuat kinerja IHSG sekaligus nilai tukar rupiah. Pemangkasan suku bunga The Fed juga akan berpengaruh pada daya tahan ekonomi dunia di tengah ketidakpastian global.
Kondisi tersebut juga memberi ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan lebih lanjut, meskipun sebelumnya bank sentral Tanah Air telah memangkas suku bunga menjadi hanya 5 persen.
Rupiah Ikut Menguat
Tak hanya IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menunjukkan penguatan. Data TradingView mencatat, rupiah dibuka terapresiasi 0,64 persen ke level Rp16.230 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.
Kenaikan rupiah sejalan dengan sentimen dovish dari The Fed yang memberi harapan stabilitas pasar keuangan. Dengan kombinasi penguatan IHSG dan rupiah, pasar domestik diyakini akan semakin bergairah dalam beberapa waktu ke depan.