astakom.com, Jember – Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Bandar Udara Notohadinegoro di Kabupaten Jember Jawa Timur resmi beroperasi kembali. Pengoperasian itu ditandai dengan penerbangan perdana Maskapai Fly Jaya, pada Minggu (17/8) siang.
Bandara ini melayani penerbangan komersial rute Jember-Jakarta pulang-pergi dari Bandara Notohadinegoro Jember ke Bandara Halim Perdanakusuma atau sebaliknya.
Penerbangan ini akan dimulai pada awal September 2025. Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan penerbangan ini harus disiapkan dengan baik dan matang.
“Penerbangan secara reguler dijadwalkan akan dilaksanakan pada awal september tahun 2025,” katanya dalam soft launching di Bandara Notohadinegoro, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember.
Bupati Jember, Muhammad Fawait menyampaikan, tujuan dari reaktivasi bandara ini adalah menambah daya tarik investor untuk berinvestasi di Jember. Selain itu, juga mempermudah wisatawan yang akan datang ke Jember.
“Target kita adalah mengundang investor untuk datang ke sini. Selain itu, juga menargetkan wisatawan agar lebih banyak datang ke Jember,” katanya, dilansir astakom.com dari laman pemkab Jember, Rabu (20/8).
Selain itu, lanjut Bupati, reaktivasi Bandar Udara Notohadinegoro juga merupakan komitmen menghadirkan momen penting dengan membuka akses langsung dari Jember menuju Jakarta dan sebaliknya.
Ia berharap, keberadaan rute penerbangan tanpa transit ini mampu memberikan multiplier effect, mulai dari sektor pariwisata hingga mendongkrak perekonomian daerah.
Mewujudkan konektivitas penerbangan menuju Halim Perdanakusuma, menurutnya, bukanlah hal yang mudah. Namun, berkat kerja sama erat dengan Fly Jaya dan dukungan berbagai pihak, penerbangan langsung dari Jember ke Jakarta akhirnya bisa terwujud.
“Maskapai ini baru, dimiliki oleh putra bangsa. Penerbangan ini akan dilakukan tanpa transit. Langsung dari Jember ke Jakarta,” terang Fawait.
Durasi penerbangan diperkirakan sekitar 2 jam 10 menit, dengan jadwal dua kali dalam sepekan, tepatnya setiap Senin dan Rabu.
“Semoga dapat ditambah, bahkan harapannya bisa setiap hari,” lanjutnya.
Meski demikian, ia menegaskan seluruh persiapan harus dilakukan secara matang. “Penerbangan harus disiapkan dengan baik. Akan dimulai pada awal September 2025,” tambahnya.
Harga tiket
Soal tarif, Gus Fawait menyampaikan bahwa harga tiket berada di kisaran Rp1,3 juta hingga Rp 1,5 juta. “Kami akan berusaha supaya harga tiket lebih terjangkau,” tegasnya.
Untuk sementara, pembelian tiket hanya dapat dilakukan secara offline di Bandara Notohadinegoro Jember maupun Halim Perdanakusuma Jakarta. “Minggu depan kami akan mengumumkannya di media sosial,” pungkasnya.