astakom.com, Banyumas — Menyongsong Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Anggota MPR RI Hj. Novita Wijayanti, S.E., M.M kembali menggelar kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di daerah pemilihannya, Jawa Tengah VIII Kabupaten Banyumas dan Cilacap. Acara tersebut berlangsung di Novita Center Banyumas, Desa Pandak, Kecamatan Baturraden.
Empat Pilar Kebangsaan — Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI — ditegaskan Novita sebagai fondasi yang harus terus ditanamkan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam mengisi kemerdekaan.
“Perayaan 17 Agustus bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum untuk memperbarui semangat kebangsaan. Kita harus menyongsong kemerdekaan dengan tekad baru, sejalan dengan tema HUT ke-80 RI tahun ini,” ujar Novita.
Tema resmi HUT RI ke-80 tahun 2025 adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, sebagaimana diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 23 Juli 2025 di Istana Negara.
Bersatu Berdaulat: Menjaga stabilitas nasional, kemandirian, dan ketahanan. Dalam keseharian diwujudkan lewat hidup rukun, gotong royong, dan toleransi sesuai semangat Pancasila.
Rakyat Sejahtera: Kesejahteraan masyarakat tercermin dalam penurunan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan gizi yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan amanat UUD 1945, seperti Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 33 tentang perekonomian rakyat.
Indonesia Maju: Mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 dengan peningkatan daya saing global, pembangunan infrastruktur, dan akses pendidikan merata.
Logo HUT RI ke-80 mengandung makna mendalam yang merepresentasikan perjalanan bangsa:
Bentuk Inti yang Sama: Simbol persatuan dalam keberagaman, sejalan dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Garis Manifestasi: Angka “80” terbentuk dari garis sirkular yang menggambarkan pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
Bentuk Utuh: Menunjukkan citra Indonesia yang progresif, saling terhubung, dan berkomitmen pada masa depan yang lebih baik.
Di hadapan masyarakat, Novita menegaskan pentingnya menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai pedoman hidup dalam menjaga persatuan.
“Tak peduli perbedaan partai, suku, atau budaya, kita semua punya tujuan yang sama: Indonesia yang maju dan sejahtera,” tegasnya.