astakom.com, Jakarta – Setiap musim baru, sepak bola selalu menghadirkan aturan segar. Namun, ada hal yang semestinya tetap abadi: etika penonton di tribune. Bukan hanya soal regulasi resmi, tetapi juga soal sopan santun yang menjaga kenyamanan bersama.
Belakangan muncul wacana agar hanya kapten tim yang boleh berbicara dengan wasit. Sementara itu, di luar aturan resmi, ada pula “aturan tidak tertulis” yang kerap dilupakan. Padahal, atmosfer stadion justru bergantung pada cara penonton saling menghormati.
Data menunjukkan kondisi stadion kini relatif lebih aman. Jumlah penangkapan akibat kerusuhan menurun, kasus pelecehan rasial juga jarang terjadi langsung di lapangan. Ironisnya, meski aman, suasana menonton kadang justru terasa lebih mengesalkan karena ulah segelintir fans.
Fenomena pasca-pandemi juga berpengaruh. Kebiasaan di ruang publik berubah, mulai dari orang yang berbicara keras lewat speaker ponsel hingga perilaku tak tertib saat antre. Tak heran, pola serupa juga terbawa saat orang menonton pertandingan sepak bola.
Untuk itu, muncul gagasan “10 etika stadion” bagi para suporter. Daftar ini bukan hanya relevan bagi penonton di Inggris, melainkan juga bisa jadi panduan untuk fans dari Indonesia yang ingin merasakan atmosfer langsung di stadion Eropa.
1. Sesuaikan diri dengan suasana tribun.
Jika memilih area penuh nyanyian, jangan protes soal teriakan. Sebaliknya, kalau berada di bagian tenang, jangan justru berdiri menghalangi pandangan orang lain.
2. Jaga kebersihan diri
Bau ketiak atau napas tak sedap bisa merusak sore di stadion. Sepele, tapi penting agar pengalaman bersama tetap nyaman.
3. Pahami arti warna kostum
Mengenakan atribut tim besar saat menonton laga klub kecil bisa dianggap provokatif. Apalagi masuk ke tribune tuan rumah dengan jersey tim lawan, itu jelas mencari masalah.
4. Jangan mengeluh berlebihan soal fasilitas
Stadion bukan hotel berbintang, jadi jangan kaget kalau makanan seadanya atau kursi kurang nyaman. Suporter sejati tahu hal ini bagian dari pengalaman.
5. Jangan jadi sumber onar
Bersorak dan bercanda boleh saja, tapi hindari sumpah serapah berlebihan, apalagi ke pemain sendiri. Sedikit makian untuk lawan bisa dimaklumi, tapi tetap gunakan dengan bijak.
6. Tahan diri untuk tidak terus membicarakan fantasy football atau taruhan
Fans datang untuk menyaksikan laga, bukan mendengarkan cerita akumulasi poin yang hanya seru bagi Anda sendiri.
7. Jangan memaksakan diri membuat konten palsu
Merekam momen penting boleh, tapi berpura-pura heboh demi video TikTok justru merusak esensi menonton langsung.
8. Kurangi interaksi dengan ponsel
Banyak momen berharga hilang begitu saja karena penonton sibuk menunduk melihat layar. Gol yang terlewat gara-gara scroll medsos jelas jadi penyesalan.
9. Hormati waktu pertandingan
Satu kali telat masuk atau keluar lebih cepat mungkin bisa dimaklumi, tapi jangan sampai berkali-kali membuat barisan penonton terganggu.
10. Hargai keberagaman di tribun
Sepak bola adalah ruang pertemuan orang-orang berbeda latar belakang. Justru di situlah daya tariknya, karena yang menyatukan adalah cinta pada permainan ini.
Pada akhirnya, pengalaman menonton di stadion bukan hanya soal hasil pertandingan, melainkan soal kebersamaan. Dengan menjaga etika sederhana, atmosfer sepak bola bisa tetap meriah sekaligus menyenangkan.