Astakom.com, Anchorage, Alaska – Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Joint Base Elmendorf–Richardson, Alaska, Jumat (15/8) waktu setempat, berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata dalam perang Rusia–Ukraina.
Kedua pemimpin berdialog hampir tiga jam. Trump menyebut pembicaraan itu “produktif” meski belum menghasilkan kesepakatan resmi. “Ada progres, tapi tidak ada kesepakatan sampai memang tercapai kesepakatan,” ujar Trump, seperti dikutip Astakom dari Reuters.
Putin pun menggambarkan pertemuan sebagai langkah positif, namun tidak memberikan detail lebih jauh soal isi diskusi. “Saya pikir ini awal yang baik, meski masih butuh waktu,” kata Putin, seperti dikutip Astakom dari Associated Press (AP).
Simbol Diplomasi
Kedatangan Putin di Alaska disambut dengan karpet merah dan unjuk kekuatan militer Amerika Serikat. Jet tempur F-22, F-35, dan pesawat pembom siluman B-2 melakukan flyover sebagai bagian dari upacara penyambutan sebuah pesan simbolik yang sarat makna diplomatik. Hal ini dilaporkan sejumlah media lokal AS, seperti dikutip Astakom dari CNN International.
Reaksi Global
Pertemuan yang berakhir tanpa hasil konkret ini menuai beragam reaksi. Ukraina dan sekutu Barat menilai pembicaraan itu tidak memberikan kontribusi nyata bagi penghentian perang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan menyebut pertemuan tersebut lebih menguntungkan Rusia dari sisi simbolik, seperti dikutip Astakom dari BBC News.
Di sisi lain, analis menilai bahwa meski tidak ada kesepakatan, Putin berhasil menunjukkan dirinya tidak terisolasi di panggung internasional. Sementara bagi Trump, upaya ini mempertegas citra dirinya sebagai mediator yang berusaha menghadirkan perdamaian.
Dampak Ekonomi
Pasar global tidak banyak terpengaruh oleh hasil pertemuan ini. Investor sebelumnya sudah memperkirakan bahwa peluang tercapainya kesepakatan cepat sangat kecil, seperti dikutip Astakom dari Bloomberg.