astakom.com, Jakarta – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang dengan tegas menargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa defisit di tahun 2027-2028 menuai apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Anggota Komisi XI DPR RI, Fathi.
Dia bahkan mengaku optimis dengan target tersebut. Optimisme tersebut disampaikannya atas dasar komitmen optimalisasi aset-aset milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dikelola oleh Danantara.
Pasalnya, hasil dari optimalisasi aset-aset tersebut dapat digunakan untuk menutup defisit, bahkan membalikkan APBN menjadi surplus.
“Kalau misal USD1 triliun kita punya aset, kemudian bisa 5 persen saja, itu menjadi equal kepada USD 50 miliar. Artinya selesai kita punya defisit,” ujar Fathi dalam sesi diskusi di Jakarta, dikutip astakom.com, Jumat (15/8).
“Dengan demikian tentu sangat optimis, artinya itu baru dari satu komponen, dari satu variabel optimimalisasi daripada aset-aset yang dimiliki oleh BUMN, belum lagi variabel-variabel lain, seperti tingkat kepatuhan pajak, PNBP, dan lain-lain,” sambungnya.
Senada, Anggota Badan Anggaran DPR RI, Ratna Juwita Sari juga mengapresiasi pernyataan tegas Presiden Prabowo yang berkomitmen merancang APBN 2027-2028 tanpa defisit di hadapan seluruh rakyat Indonesia.
“Target itu penting, karena selama ini memang kita selalu mengalami defisit, meskipun mandatory UU itu di bawah 3 persen,” ujar Ratna.
Baginya, komitmen tersebut menjadi bukti nyata keinginan kuat Sang Kepala Negara untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kami sebagai wakil rakyat, tentu menganggap ini sebagai komitmen kerja yang sangat serius, dan membuktikan betapa beliau benar-benar ingin mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambah Ratna.
Politisi dari dapil Jatim IX itu lantas menyampaikan fakta menarik, bahwa target defisit APBN nol persen sebenarnya belum pernah dibahas dalam rapat-rapat Banggar.
“Jadi kami mendapatkan shock hari ini, tapi shock dalam arti positif ya. Oh, one day, Indonesia bisa menjadi negara yang hebat, negara yang mandiri, negara yang bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya,” tandas Ratna.
Target APBN Tanpa Defisit
Diberitakan astakom.com sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keinginan kuatnya untuk membalikkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke posisi positif atau surplus pada tahun anggaran 2027-2028.
Dengan kata lain, Prabowo ingin agar APBN pada tahun 2027-2028 dirancang tanpa defisit. Hal itu ditegaskannya dalam pidato penyampaian Rancangan APBN 2026 beserta nota keuangannya, di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
Pun untuk tahun anggaran 2026 ini, Prabowo berjanji untuk terus merupakan agar defisit APBN dapat ditekan sekecil mungkin, melalui berbagai langkah efisiensi yang telah berlangsung tahun ini.
“Ditopang pembiayaan prudent inovatif dan sustainable, dan pemerintah yang saya pimpin berjanji di hadapan majelis ini kami akan terus melaksanakan efisiensi, sehingga defisit ini kita ingin tekankan sekecil mungkin,” ujar Prabowo.
“Harapan saya adalah cita-cita saya, untuk suatu saat apakah dalam 2027, atau 2028, saya ingin berdiri di depan majelis ini di podium ini menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisit sama sekali,” ucapnya penuh keyakinan.