astakom.com, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati, mengingatkan bahwa kehadiran aplikasi belanja daring semestinya bukan hanya memudahkan konsumen, tetapi juga mampu memberdayakan pedagang pasar, bukan mematikan usaha mereka.
Menurut ketua organisasi sayap partai yang diketuai oleh Presiden RI Prabowo Subianto ini, teknologi harus dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memastikan perputaran uang tetap melibatkan pedagang pasar. Pasar, kata dia, adalah salah satu acuan utama perekonomian.
“Teknologi hadir bukan untuk membunuh pedagang kita atau bisnis mereka, tapi justru untuk memberdayakan,” ujar Rahayu usai meninjau beberapa pasar di Jakarta, Kamis (14/8) kepada astakom.com.
Ia menegaskan bahwa pasar tradisional maupun modern adalah ujung tombak perekonomian. “Setiap pembicaraan tentang kebutuhan pokok pasti berkaitan dengan pasar,” tegasnya.
Rahayu, yang akrab disapa Sara, mengapresiasi keberadaan aplikasi belanja daring seperti Titipku yang tetap membuka peluang pedagang berjualan dalam kondisi apapun melalui pemesanan online. Ia berharap inovasi serupa bisa menjangkau daerah-daerah lain, tidak hanya di Jakarta.
“Kita maunya di sebanyak-banyaknya daerah lain. Karena kita sudah masuk era digitalisasi, ini tentu membantu,” katanya.
Selain mempermudah transaksi, Sara menilai aplikasi belanja daring juga berperan sebagai sarana edukasi finansial bagi pedagang untuk mengatur keuangan, menjaga kualitas produk, dan mempertahankan loyalitas pelanggan.
“Hal itu penting agar pembeli mau kembali ke toko mereka,” tandas legislator yang membidangi UMKM, pariwisata, dan perindustrian tersebut.