astakom.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus rekor tertinggi pada perdagangan pagi hari ini, Kamis (14/8). Dibuka pada level 7.900-an, indeks harga saham nasional itu semakin dekat dengan level 8.000.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun astakom.com, IHSG dibuka pada level 7.909,16. Kemudian, IHSG langsung meroket ke zona hijau dan mencapai level 7.949,49, atau menguat 56,58 poin.
Indeks saham nasional itu terus bergerak ke level tertinggi di angka 7.949,49. Sementara level terendah IHSG pada hari ini berada pada level 7.905.
Adapun volume transaksi menjelang berakhirnya sesi pertama perdagangan hari ini tercatat sebesar 5,72 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,44 triliun. Frekuensi perdagangan juga tercatat mencapai 254.154 kali.
Sejauh ini, sebanyak 289 saham mampu mengalami penguatan di awal perdagangan. Sementara sekitar 171 saham justru melemah dan 195 saham lainnya belum beranjak dari perdagangan di hari sebelumnya.
Kado HUT ke-80 RI
Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 8.000 sebagai kado hari ulang tahun (HUT) ke-80 RI, yang jatuh pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Target tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama BEI, Iman Rachman. Ia berharap, capaian tersebut menjadi awal dari lonjakan indeks yang lebih signifikan, yang dapat menjadi kado istimewa bagi Indonesia pada momentum peringatan hari kemerdekaan.
“Tolong doakan sama-sama di ulang tahun ke-80 Republik Indonesia, indeks (IHSG) kita bisa mencapai 8.000. Amin,” ujar Iman, Senin (28/7).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator pasar modal pun menyambut positif target yang disampaikan BEI, yang dinilai sebagai cerminan atas kepercayaan pelaku pasar terhadap perekonomian nasional yang terus mengalami perbaikan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi menilai optimisme juga menjadi cerminan pasar atas prospek kinerja Emiten Indonesia yang terus menunjukkan perbaikan.
“Saya menilai (target IHSG) level tersebut mampu dicapai,” terang Inarno, Selasa (5/8).
Namun ia mengingatkan, bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari domestik maupun global, serta kinerja emiten. Sehingga menurutnya, optimisme itu perlu diiringi dengan prinsip kehati-hatian.
OJK akan terus memastikan agar pasar modal berjalan secara teratur, wajar, dan efisien. OJK juga mendorong ekosistem pasar modal yang sehat untuk memastikan pertumbuhan IHSG yang berkelanjutan.
Adapun jika melihat lebih jauh ke belakang, IHSG sejak awal tahun mengalami penguatan sekitar 12,24 persen. Lalu secara mingguan menguat 6,09 persen, dan secara bulanan menguat 9,05 persen.
Tren penguatan IHSG juga terlihat secara tiga bulanan, dimana indeks masih terlihat naik 15,20 persen. Kemudian, secara enam bulanan naik 11,07 persen. Sementara, secara tahunan IHSG menguat 8,85 persen.