astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa ekonomi syariah memiliki nilai dan semangat yang sejalan dengan cita-cita kemerdekaan serta visi Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah: Refleksi Kemerdekaan RI Tahun 2025 bertajuk ‘Menjadikan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia’, yang berlangsung di Jakarta, pada Rabu (13/8).
Dalam sambutannya, Menkeu Sri Mulyani menyinggung momentum 80 tahun silam, dimana para pendiri bangsa berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, setelah ratusan tahun hidup dalam penjajahan.
Mereka, kata dia, mewariskan sebuah cita-cita agar negara yang baru lahir mampu memiliki visi besar, yakni menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat.
“Nilai-nilai inilah yang juga menjadi inti dari ekonomi syariah, sebuah sistem yang berfokus pada keberkahan, keadilan, dan inklusivitas,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram resminya, dikutip astakom.com, Rabu (13/8).
Ia menjelaskan, delapan cita-cita Presiden Prabowo sangat sejalan dengan semangat keadilan tersebut. Pemerintah, kata Sri Mulyani, terus mendorong berbagai instrumen spesifik untuk mencapai target Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Adapun ekonomi dan keuangan syariah kini menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.
“Inovasi seperti Green Sukuk dan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) telah menunjukkan kemajuan signifikan bahkan diakui oleh institusi global,” paparnya.
Pangsa aset keuangan syariah Indonesia, terang Sri Mulyani, kini telah mencapai 51,42 persen dari PDB. Kinerja wakaf uang juga tercatat tumbuh hingga 0,027 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Untuk itu, Menkeu optimistis, kolaborasi kuat antara pemerintah, Bank Indonesia, MUI, dan seluruh pemangku kepentingan, akan mampu membawa Indonesia menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah global.
“Bersama kita wujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur..!” pungkasnya.