astakom, Tomohon – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengapresiasi keberlanjutan event “Tomohon International Flower Festival (TIFF)” yang berlangsung inklusif.
Gelaran agenda tahunan Kota Tomohon ini kembali masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata.
Hal ini menandakan TIFF telah menjadi bagian dari KEN selama empat tahun berturut-turut sekaligus memperkuat posisi TIFF sebagai event yang unggul dan berkualitas.
“Ini menjadikan TIFF sebagai sebuah panggung yang inklusif dan terbuka bagi siapapun yang berkontribusi dalam promosi pariwisata melalui karya seni,” ujar Widiyanti, dikutip dalam siaran pers Kementerian Pariwisata, Minggu (10/8).
Widiyanti mengaskan, TIFF juga telah menciptakan multiplier effect yang berdampak bagi masyarakat langsung. Hal ini tak lepas dari dedikasi dan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam menjaga komitmen mewujudkan acara.
“Semangat kolaboratif inilah yang sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam pengembangan event unggulan daerah,” imbuh Widiyanti.
Peserta TIFF berasal dari masyarakat umum, komunitas seni, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta baik dalam maupun luar negeri. Adapun sejumlah negara yang berpartisipasi berasal dari Jepang, Amerika Serikat, Turki, Albania, dan Filipina.
TIFF 2025 dibuka dengan Tarian Kolosal Anak Maesaan Wo Kawangunan. Tarian ini menceritakan tentang sejarah berdirinya Kota Tomohon. Perpaduan antara adat dan budaya yang luhur yang dianugerahkan tanah subur yang telah menumbuhkan bunga-bunga yang mempercantik alam Kota Tomohon.
Festival kemudian dilanjutkan dengan agenda utama yaitu parade 30 float flower dan karnival busana berhiaskan bunga segar yang dipadukan dengan seni dan desain inovatif yang melewati jalur protokol Kota Tomohon dan berakhir di Stadion Babe Palar.
Di Tomohon, bunga telah menjadi identitas Kota Tomohon. Seluruh bunga yang ditampilkan dalam parade berasal dari para petani lokal, dan para dekorator juga berasal dari Kota Tomohon.
Kementerian Pariwisata turut berpartisipasi sebagai salah satu peserta parade flower float. Dimana tema yang diangkat adalah budaya ikonik dari Tanah Riau, pacu jalur, sebuah perlombaan perahu tradisional yang bukan hanya adu cepat tetapi juga simbol kekompakan, semangat kolektif, dan warisan budaya.
“Semoga festival ini terus tumbuh sebagai simbol kebanggaan Indonesia. Dari Tomohon kita kirim pesan kepada dunia, inilah Indonesia indah dalam keberagaman, kuat dalam sinergi, besar dalam budaya,” ujar Menteri Pariwisata.
Kementerian Pariwisata dikatakan Menteri Pariwisata Widiyanti akan terus mendukung penguatan tata kelola event daerah seperti TIFF melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penguatan ekosistem kreatif, serta promosi yang lebih luas ke pasar internasional.
Hal ini juga sejalan dengan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui Koperasi Merah Putih. Yang diharapkan memperkuat ekosistem pariwisata di daerah.
Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, menyampaikan kelestarian Kota Tomohon dengan ribuan bunga yang menawan berkat keterlibatan semua pihak. Hal ini membuktikan kekuatan kolaborasi antara petani, pelaku pariwisata, dan pemerintah daerah.
Yulius berharap sinergi ini dapat terus diperkuat sehingga para petani bunga mendapat akses teknologi dan pasar internasional, pelaku ekonomi kreatif mendapatkan pelatihan branding, serta infrastruktur pendukung terintegrasi.
“Ini adalah tonggak penggerak pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan festival ini sebagai daya tarik wisata. Kita dorong peningkatan kunjungan mancanegara, perluasan lapangan kerja, serta pertumbuhan UMKM berbasis budaya lokal,” ujar Yulius.
Salah satu pengunjung yang berasal dari Papua Ratna Donggori menyampaikan antusiasmenya terhadap ajang TIFF ke-13. Ratna mengaku sebelumnya ia hanya melihat festival ini melalui televisi atau YouTube.
Oleh karena itu secara khusus ia beserta keluarga berkunjung ke Tomohon untuk melihat langsung kemeriahan dari festival bunga Tomohon.
“Semoga TIFF lebih bagus lagi, lebih ramai lagi, partisipasi yang lain bisa diajak untuk ikut menyemarakkan dan meramaikan,” kata Ratna.
TIFF 2025 akan berlangsung selama lima hari mulai 8-12 Agustus 2025 yang akan diisi dengan sejumlah agenda seperti Kongres Citynet Chapter Indonesia, Diplomatic Tour, dan Tourism Trade and Floriculture Expo.