astakom, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak di rentang 7.480–7.680 pada pekan depan. Kenaikan lanjutan baru akan terkonfirmasi jika IHSG mampu breakout di atas level resistance 7.680 dengan disertai peningkatan volume transaksi.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan secara teknikal indikator Stochastic Relative Strength Index (RSI) membentuk golden cross di area oversold. Sementara indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih menunjukkan tren penurunan dengan histogram negatif.
Ratna menjelaskan, kondisi tersebut mengindikasikan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi. Adapun level resistance IHSG diprakirakan bakal berada di level 7.680, pivot di 7.550, dan support di level 7.480.
“Dengan kondisi tersebut, IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 7.480–7.680, selama belum mampu keluar dari area konsolidasi,” kata Ratna dalam riset mingguannya, dikutip astakom.com, Minggu (10/8).
Pada perdagangan Jumat (8/8), IHSG ditutup menguat 0,58 persen ke level 7.533,39, setelah sempat menyentuh 7.648. Penguatan indeks tersebut didorong oleh masuknya sejumlah saham ke dalam indeks MSCI pada review kuartalan Agustus 2025.
“Meski demikian, secara mingguan IHSG masih mencatat penurunan tipis 0,06 persen,” ujarnya.
Dari sisi ekonomi domestik, data yang dirilis 8 Agustus menunjukkan indeks kepercayaan konsumen (Consumer Confidence Index/CCI) Juli 2025 berada di level 118,1, naik dari 117,8 pada Juni 2025. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak April 2025.
Kenaikan CCI secara bertahap ini terjadi setelah penurunan tajam pada Mei 2025, seiring meredanya kekhawatiran perang tarif, ekspektasi penurunan suku bunga, serta perbaikan daya beli masyarakat.
Sementara itu, penjualan sepeda motor pada Juli 2025 tercatat turun 2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), setelah pada Juni turun 0,3 persen YoY. Namun, secara bulanan (month-to-month/MoM), penjualan sepeda motor meningkat 15,3 persen.
Sementara dari sisi teknikal, proyeksi berbeda disampaikan oleh tim riset MNC Sekuritas, yang memproyeksi IHSG masih rawan akan potensi koreksi untuk menguji 7,259-7,415, sekaligus menguji area support terdekatnya di level 7,344.
Meskipun IHSG ditutup menguat pada penutupan perdagangan pekan lalu, penguatan tersebut masih didominasi oleh tekanan jual.
“Kami masih memperkirakan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c], sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7,259-7,415 sekaligus menguji area support terdekatnya,” tulis tim riset MNC Sekuritas.
Rekomendasi Saham Pekan Depan
Dengan analisis yang telah disampaikan, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati oleh investor pada pekan depan, di antaranya:
- PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)
- PT XL Axiata Tbk (EXCL)
- PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)
- PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
- PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
Sedangkan untuk rekomendasi saham pekan depan dari MNC Sekuritas yang lebih mengarah pada hasil analisis teknikal adalah sebagai berikut:
BBTN
Buy on Weakness: 1,040-1,095
Target Price: 1,145, 1,180
Stoploss: below 1,030
BREN
Buy on Weakness: 7,425-7,800
Target Price: 8,200, 8,525
Stoploss: below 7,025
INCO
Buy on Weakness: 3,600-3,880
Target Price: 4,270, 4,450
Stoploss: below 3,450
TLKM
Buy on Weakness: 2,830-2,940
Target Price: 3,050, 3,150
Stoploss: below 2,780