astakom, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis daftar sepuluh saham dengan kenaikan harga tertinggi sepanjang perdagangan sepekan terakhir, yakni pada periode perdagangan 4–8 Agustus 2025.
Meskipun kinerja pasar modal selama sepekan tak begitu cerah, sebagaimana tergambar pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi tipis 0,06 persen selama sepekan ini, namun sejumlah emiten berhasil mencetak lonjakan harga yang signifikan.
Berdasarkan data statistik BEI yang dirangkum astakom.com, dua saham berhasil mencatatkan kenaikan di atas 100 persen sepanjang perdagangan pekan. Kedua saham tersebut yakni PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).
Tercatat, saham emiten yang bergerak di industri wadah kertas dan kemasan itu melesat 113,04 persen atau naik 156 poin menjadi Rp294, dari Rp138 pada pekan sebelumnya. Sementara COIN, emiten yang fokus pada bisnis kripto, melejit 100 persen atau 800 poin ke Rp1.600 dari Rp800.
Berikut daftar lengkap 10 saham paling cuan sepanjang periode 4–8 Agustus 2025:
1. PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) – naik 113,04 persen ke Rp294
2. PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) – naik 100 persen ke Rp1.600
3. PT MD Entertainment Tbk (FILM) – naik 83,50 persen ke Rp3.670
4. PT Shield On Service Tbk (SOSS) – naik 58,21 persen ke Rp655
5. PT First Media Tbk (KBLV) – naik 57,89 persen ke Rp90
6. PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) – naik 40,51 persen ke Rp111
7. PT Super Energy Tbk (SURE) – naik 35,94 persen ke Rp4.350
8. PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) – naik 34,01 persen ke Rp197
9. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) – naik 33,33 persen ke Rp880
10. PT Impact Pratama Industri Tbk (IMPC) – naik 33,06 persen ke Rp660
Kenaikan harga saham-saham tersebut menunjukkan adanya pergerakan signifikan di tengah tekanan IHSG yang cenderung stagnan.
Diberitakan astakom.com sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mencatat IHSG pada penutupan perdagangan pekan ini berada pada level 7.533,385, sedikit melemah dari penutupan perdagangan pekan lalu yang berada di level 7.537,768.
“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami perubahan sebesar 0,06 persen menjadi ditutup pada level 7.533,385 dari 7.537,768 pada pekan lalu,” kata Kautsar dalam siaran pers data perdagangan saham BEI sepekan, dikutip astakom.com, Sabtu (9/8).
Selain itu, koreksi juga terjadi pada indikator perdagangan saham lainnya, salah satunya yakni kapitalisasi pasar BEI yang terkoreksi 0,33 persen. Kautsar mencatat, kapitalisasi pasar di pekan ini hanya mampu mencapai Rp13.555 triliun. Padahal pada pekan lalu, kapitalisasi pasar mencapai Rp13.599 triliun.
Selain itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini juga mengalami pelemahan yang cukup dalam, yakni sebesar 7,79 persen jika dibandingkan dengan pekan lalu. Tercatat rata-rata volume transaksi saham harian di pekan ini sebesar 30,01 miliar lembar saham, dari pekan lalu yang sebesar 32,55 miliar lembar saham.
Kendati demikian BEI masih mencatat adanya peningkatan pada sejumlah indikator perdagangan saham di pasar modal nasional, seperti rata-rata frekuensi harian hingga nilai transaksi harian, dengan persentase yang cukup besar jika dibandingkan dengan kinerja pekan lalu.
“Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini yaitu sebesar 10,92 persen, menjadi 1,04 juta kali transaksi dari 978 ribu kali transaksi pada pekan lalu,” terang Kautsar.
Sementara untuk indikator rata-rata nilai transaksi harian BEI, tercatat mengalami peningkatan sebesar 6,41 persen selama sepekan terakhir, dari yang semula pada pekan lalu sebesar Rp16,05 triliun menjadi Rp17,07 triliun pada pekan ini.
Tak hanya itu, indikator lain yang disorot BEI untuk menggambarkan kinerja bursa saham sepekan yakni aktivitas para investor asing. Kautsar mengungkap, bahwa investor asing pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (8/8), mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp510,92 miliar.
“Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp61,857 triliun,” pungkas Kautsar.