astakom, Jakarta – Sekolah Rakyat akan hadir di wilayah transmigrasi. Rencana tersebut terungkap usai pertemuan antara Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dengan Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, di Jakarta, Kamis (7/8).
Menurut Gus Ipul, kementeriannya berkolaborasi dengan Kementerian Transmigrasi untuk mewujudkan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan transmigrasi. Diharapkan rencana ini sudah terwujud pada awal tahun depan.
“Ada sesuatu yang baru yang menurut saya ini jadi harapan kita semua dalam rangka pemerataan pembangunan terutama di daerah 3 T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Bagaimana ke depan kita punya rencana bersama mendirikan Sekolah Rakyat di daerah-daerah transmigrasi, kita mulai dalami, identifikasi dan pada saatnya akan memulai,” ujar Gus Ipul didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara usai pertemuan.
Ide ini menurut Gus Ipul sejatinya telah tercetus beberapa waktu lalu saat dirinya bertemu dengan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam suatu kesempatan. Tujuannya untuk menciptakan pemerataan pembangunan dan memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan transmigrasi.
“Ketika kita ketemu waktu itu, Pak Menteri menyampaikan soal kemungkinan penyelenggaraan Sekolah Rakyat di daerah transmigrasi, saya sungguh menyambut baik karena saya kira sangat baik untuk komunitas adat terpencil maupun di daerah transmigrasi itu bisa diselenggarakan Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan gagasan langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang ingin memberikan akses pendidikan kepada keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk ke dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Ada 3 juta lebih data BPS menunjukkan anak usia sekolah, tidak sekolah, belum sekolah, putus sekolah, dan berpotensi putus sekolah. Ada 3 juta lebih, jadi mereka ini enggak nampak, enggak terdengar dan bahkan kadang-kadang tidak ketahuan. Nah Presiden ingin kita menoleh anak-anak kita yang seperti ini,” terang Gus Ipul.
Mentrans Iftitah menyampaikan pihaknya mengapresiasi program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo melalui Kemensos, serta siap melakukan sinergi dan kolaborasi dalam rangka mendirikan Sekolah Rakyat di Kawasan transmigrasi.
Ia menambahkan akan menganalisa lokasi-lokasi titik awal pilot project pembangunan Sekolah Rakyat di Kawasan transmigrasi. “Tadi disinggung salah satunya mungkin di daerah NTT maupun di Papua,” ujarnya.
Pada era Presiden Prabowo, dia menjelaskan, transmigrasi tidak lagi hanya berfokus pada perpindahan penduduk, tapi pada meningkatkan kesejahteraan di kawasan transmigrasi, melalui industrialisasi, hilirisasi, dan investasi, serta penciptaan lapangan kerja.
“Oleh karena itu pendidikan menjadi kunci yang sangat penting sekali, jika program-program di antara Kementerian disinergikan dan dikolaborasikan,” ujarnya.
“Hal ini juga akan menurunkan angka ICOR (Incremental Capital Output Ratio), sehingga betul-betul nanti setiap Rupiah yang diinvestikan oleh negara di kawasan-kawasan transmigrasi itu betul-betul bisa sangat efektif dan efisien untuk kemakmuran bangsa,” jelas Iftitah.
Dalam konteks pembangunan kawasan transmigrasi tersebut, lanjut Iftitah, akan mengacu pada kebutuhan setiap wilayah yang berbeda.
“Sekolah Rakyat ini kan memungkinkan yang tidak mungkin, masyarakat yang betul-betul miskin ekstrem, nah kami harus meneliti, bisa jadi ada beberapa kawasan yang memang tingkat miskinnya sangat ekstrem, sehingga dibutuhkan Sekolah Rakyat,” tutupnya.