astakom, Brussels, Belgia — Momen diplomatik yang tidak biasa terjadi dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Belgia. Di tengah jadwal padat lawatan ke lima negara, Prabowo disambut secara resmi oleh para petinggi Uni Eropa pada hari Minggu hari yang oleh masyarakat Eropa umumnya dianggap suci dan dikhususkan untuk beristirahat bersama keluarga.
Kisah ini disampaikan oleh Andi Muhammad Ilham Lapawawoi, salah satu anggota tim dokumentasi Presiden Prabowo Subianto yang selama ini ikut dalam setiap kegiatan orang nomor satu di Indonesia ini
“Itu luar biasa. Hari Minggu di Brussels adalah hari sakral. Tapi Presiden Prabowo diterima secara resmi. Ini bentuk penghormatan luar biasa kepada bangsa Indonesia,” ujar Ilham, yang akrab disapa Hamdis kepada astakom, Kamis 7/8.
Ia menyebut momen ini sebagai sinyal politik penting bahwa Indonesia kini tidak lagi dipandang sebelah mata oleh Eropa. Dalam dunia diplomasi, pertemuan resmi pada hari Minggu hampir tidak pernah terjadi kecuali untuk hal-hal yang bersifat sangat istimewa.
“Ini bukan sekadar jadwal tambahan. Ini sinyal politik, bahwa Uni Eropa memprioritaskan hubungan dengan Indonesia dan menghormati kehadiran Presiden Prabowo secara personal,” lanjut salah satu keturunan Raja Bone ini.
Pertemuan pada hari Minggu itu menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Presiden Prabowo ke lima negara: Arab Saudi, Brasil, Inggris, Belgia, dan akan diakhiri di Prancis. Dalam setiap kunjungan, Prabowo membawa pesan tentang pentingnya kerja sama global yang adil, damai, dan berdaulat secara pangan.
Namun bagi tim dokumentasi, pertemuan di Brussels menjadi momen paling berkesan karena sifatnya yang tak lazim dan penuh simbolisme.
“Di Eropa, hari Minggu itu suci, tenang, nyaris tidak ada kegiatan resmi. Tapi untuk Prabowo, mereka membuka pintu,” kata Hamdis.
Di Belgia, Presiden Prabowo bertemu dengan tiga tokoh penting Uni Eropa dan Belgia: Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, dan Raja Belgia. Salah satu hasil utama dari pertemuan ini adalah tercapainya kesepakatan CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) antara Indonesia dan Uni Eropa — sebuah terobosan baru dalam hubungan bilateral kedua belah pihak.
Puncak kunjungan terjadi saat Presiden Prabowo bertemu dengan Raja Belgia, Raja Philippe, di Istana Laeken, Minggu sore, 13 Juli 2025.
Setibanya di halaman istana, Prabowo disambut langsung oleh Raja Philippe. Keduanya kemudian melakukan sesi foto bersama di area utama istana, sebelum melanjutkan pertemuan empat mata (tête-à-tête) di ruang kerja pribadi Raja.
Andi Muhammad Ilham menyebutkan momen tersebut menjadi simbol bahwa diplomasi Indonesia tengah mengalami transformasi besar tidak lagi datang sebagai negara berkembang yang hanya sopan dan mendengar, tetapi hadir dengan posisi tegas, bermartabat, dan diperhitungkan di pentas dunia.