Selasa, 23 Sep 2025
Selasa, 23 September 2025

Sektor Manufaktur Ngebut! Tumbuh 5,68 persen di Kuartal II-2025

astakom, Jakarta – Sektor industri pengolahan atau manufaktur kembali membuktikan diri sebagai pahlawan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2025, sektor ini tumbuh impresif sebesar 5,68 persen (year on year/yoy).

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, bahwa capaian ini menandai lompatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,12 persen yoy.

“Hal ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung dan motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Menperin Agus dalam keterangan tertulisnya, dikutip astakom.com, Rabu (6/8).

Sebagaimana diketahui, bahwa sektor industri manufaktur pada kuartal I 2025 tercatat 4,55 persen, lebih rendah dari capaian kuartal II. Bahkan jauh lebih rendah lagi jika dibandingkan dengan kinerja di kuartal II tahun lalu, yang hanya sebesar 3,95 persen.

Menurut Menperin, lonjakan pertumbuhan tersebut didorong oleh kuatnya permintaan pasar, baik dari dalam negeri maupun ekspor. Beberapa subsektor bahkan tampil sangat impresif, dengan pertumbuhan yang sangat tinggi.

“Industri logam dasar tumbuh sebesar 14,91 persen, didorong oleh meningkatnya permintaan luar negeri terutama untuk produk besi dan baja,” ujar Menperin.

Tak hanya logam, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional juga ikut mencuri perhatian dengan pertumbuhan 9,39 persen. Hal ini ditopang oleh kenaikan permintaan atas produk kesehatan dan bahan kimia, termasuk dari pasar ekspor.

Tak cuma itu, Industri makanan dan minuman, yang selama ini menjadi ujung tombak manufaktur nasional, juga turut mencatat pertumbuhan yang impresif, yakni sebesar 6,15 persen.

“Pertumbuhan ini ditopang oleh tingginya permintaan terhadap produk seperti CPO, minyak goreng, minuman, dan makanan olahan, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri,” imbuhnya.

Menperin menambahkan, bahwa stabilitas pertumbuhan manufaktur tak hanya terlihat secara kuartalan saja. Pada Semester I 2025, sektor manufaktur mampu menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 5,12 persen.

Atas capaian ini, Menperin menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas dukungan kebijakan dan program Asta Cita yang secara strategis mendorong industrialisasi nasional.

“Kami optimistis bahwa sektor industri manufaktur masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih tinggi dan konsisten menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.

Feed Update

Menkeu Purbaya Pastikan Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global

astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah ketidakpastian global. Hal ini disampaikannya...

Menkeu Purbaya Janji Benahi Coretax DJP dalam Sebulan

astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk segera menyelesaikan persoalan sistem Coretax yang dikelola Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Ia menargetkan...

Defisit APBN 2025 per Agustus Rp321,6 Triliun, Tapi Keseimbangan Primer Masih Surplus

astakom.com, Jakarta – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Agustus 2025 mencatatkan defisit sebesar Rp321,6 triliun atau 1,35 persen dari Produk Domestik Bruto...

Menkeu Purbaya Bicara Nasib Satgas BLBI, Bakal Diperpanjang?

astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keberlanjutan Satuan Tugas (Satgas) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI),...

DPR Harap Program Magang Fresh Graduate Berdampak Nyata dan Berkelanjutan

astakom.com, Jakarta – Pemerintah tengah menyiapkan Program Magang Nasional bagi 20 ribu lulusan baru perguruan tinggi sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi 2025. Program...

IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Peta Fiskal 2026 dan Stimulus Ekonomi Jadi Pemacu

astakom.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan di awal...

Viral

Videos