Selasa, 5 Agu 2025
Selasa, 5 Agustus 2025

Gacor! Ekonomi RI Kuartal II-2025 Tumbuh 5,12 Persen

astakom, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan capaian ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 yang tumbuh di atas 5 persen, tepatnya 5,12 persen year on year (yoy).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud mengatakan, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2025 sebesar Rp 5.947 triliun.

“Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto PDB pada triwulan II-2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.947 triliun, atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.396,3 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers, dikutip astakom.com, Selasa (5/7).

“Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 bila dibandingkan dengan triwulan II-2024 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,12 persen,” imbuhnya.

Sementara jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 4,87 persen, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,04 persen. “Bila dibandingkan dengan triwulan I-2025 atau secara q to q tumbuh sebesar 4,04 persen,” katanya.

Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang berada di atas 5 persen ini berada di luar proyeksi ekonom. Pasalnya beberapa ekonom sebelumnya memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua ini berada di bawah 5 persen.

Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira misalnya, yang memperkirakan pertumbuhannya hanya berada di kisaran 4,5 – 4,7 persen yoy, dengan asumsi tidak adanya faktor musiman setelah Lebaran.

Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 ini juga mematahkan proyeksi Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2025 akan berada di kisaran 4,7 – 4,8 persen yoy.

Pun jika dibandingkan dengan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang ekspansif di tengah gejolak perekonomian global saat ini. Amerika Serikat (AS) sebagai negara maju hanya tumbuh di kisaran 2 persen.

Sementara di Asia, sejumlah negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Korea Selatan masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 4,5 persen, 8 persen, dan 0,5 persen, jauh di bawah perekonomian Indonesia.

Adapun penguatan kinerja ekonomi pada periode ini, menurut Edy, ditopang oleh kuatnya konsumsi rumah tangga, peningkatan mobilitas masyarakat, serta pertumbuhan investasi domestik maupun asing.

“Konsumsi masyarakat tetap terjaga, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan indeks penjualan eceran riil dan nilai impor barang konsumsi secara tahunan,” kata Edy.

Rubrik Sama :

Satgas Pangan Polri: Empat Merek Beras Premium Terbukti Oplosan

Satgas Pangan Polri mengungkap kasus pemalsuan mutu beras premium atau beras oplosan yang melibatkan empat merek beras premium ternama di pasaran, yakni Sania, Fortune, Sovia, dan Siip. Keempatnya terbukti tidak sesuai dengan standar mutu nasional sebagai beras dengan kualitas premium.

MUI Nilai Abolisi dan Amnesti Prabowo Jadi Wasilah Persatuan Bangsa

Wakil Ketua Wantim MUI (Majelis Ulama Indonesia) KH Zainut Tauhid Sa’adi mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang memberikan abolisi kepada Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong dan amnesti terhadap 1.116 orang, termasuk Hasto Kristiyanto.

Satgas Pangan Polri Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Beras Oplosan

Satgas Pangan Polri telah resmi menetapkan tiga tersangka dalam kasus beras oplosan. Ketiga tersangka tersebut yakni Presiden Direktur (Presdir) PT PIM berinisial S, Kepala Pabrik PT PIM berinisial AI, dan Kepala Quality Control PT PIM berinisial DO.

Indeks Saham Ditarget 8.000 untuk Kado HUT RI, OJK Respon Optimis

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 8.000 sebagai kado hari ulang tahun (HUT) ke-80 RI, yang jatuh pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Cover Majalah

Update