Minggu, 3 Agu 2025
Minggu, 3 Agustus 2025

Penerbangan Terakhir Pemilik Call Sign ‘Red Wolf’, Siapa Fajar Adriyanto?

astakom Jakarta – Kecelakaan pesawat latih jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI), di Ciampea, Bogor, pagi ini telah mengakibatkan Eks Kadispen AU Marsma TNI Fajar Adriyanto gugur.

Insiden ini langsung mendapat perhatian luas, terutama karena salah satu korban meninggal merupakan tokoh penting di dunia penerbangan militer Indonesia. Apalagi, Fajar juga dikenal sebagai sosok yang berprestasi. Bagaimana sosoknya?

Astakom melansir dari laman resmi TNI AU, Fajar Adriyanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1992. Fajar sejak awal kariernya menjadi penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dengan call sign ‘Red Wolf’ di Sekadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Malang dan sempat menduduki jabatan Pabandyaops Sops Kohanudnas.

Ia pernah mengemban jabatan Komandan
Ia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi (2007–2010), Komandan Lanud Manuhua Biak (2017–2019), dan menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU dari Mei 2019 hingga November 2020. Terakhir, ia dipercaya menjabat sebagai Kapoksahli Kodiklatau sejak Desember 2024.

Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU, termasuk keterlibatannya dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003.

Atas dedikasinya, ia menerima berbagai penghargaan, termasuk Sertifikat dan Brevet “Tanggap Tangkas Tangguh” dari BNPB, serta penghargaan tesis terbaik dari Universitas Pertahanan Indonesia (2012).

Selama menjabaat sebagai Kadispen AU, Marsma TNI Fajar Adrianto dikenal selalu terdepan menjadi corong informasi terkait pemberitaan TNI AU.

Gugur dalam Kecelakaan

Sebelumnya, TNI AU mengonfirmasi eks Kadispen AU Marsma TNI Fajar Adrianto gugur dalam kecelakaan pesawat latih milik FASI (Federasi Aerosport Seluruh Indonesia) di kawasan Ciampea, Bogor.

“Satu gugur atas nama Marsma TNI Fajar Adrianto,” kata Kadispen AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana saat dihubungi, Minggu (3/8).

“Betul mantan Kadispen. Beliau memang aktif terbang di FASI,” imbuhnya. Sementara itu, satu korban lain mengalami luka berat. Korban masih menjalani perawatan intensif.

“Satu lagi pilotnya, Bapak Roni, masih dirawat luka berat sampai saat ini masih pemulihan sudah ditangani,” imbuhnya. Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi. Pesawat tersebut terjatuh saat sedang melaksanakan latihan.

Marsma TNI  Fajar Adrianto merupakan perwira tinggi TNI AU yang lahir pada 20 Juni 1970. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1992 dan dikenal sebagai penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon.

Fajar merupakan alumnus SMA Negeri 1 Malang angkatan 1989, dan memiliki rekam jejak panjang di TNI AU. Selamat jalan “Red Wolf”.

Rubrik Sama :

Dua Kapal TNI AL Laksanakan Passex di Laut Mediterania

astakom, Turki - KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Brawijaya-320 TNI AL, laksanakan Passing Exercise (Passex), di selatan perairan Turki, Sabtu (2/8). Passex kedua...

Sidang Pantukhir Pusat Taruna Akademi TNI

astakom, Magelang - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi para Kepala Staf Angkatan memimpin Sidang Pantukhir Pusat penerimaan Taruna Akademi TNI TA 2025,...

Kemhan Gelar Bimtek Jurnalistik 2025: Perkuat Peran Digital dalam Pertahanan Nasional

Dalam upaya memperkuat ketahanan informasi dan meningkatkan kualitas komunikasi publik, Biro Informasi dan Pengolahan Data (Infohan) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan (Setjen Kemhan) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peliputan dan Jurnalistik pada 29–30 Juli 2025 di Aula Biro Infohan, Jakarta.

RI–Belarusia Perkuat Kerja Sama Pertahanan, Indonesia Siap Tampil di MILEX 2025

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia memperluas jangkauan diplomasi militernya ke Eropa Timur dengan menjalin komunikasi strategis bersama Kementerian Pertahanan Belarusia pada hari Senin (28/7).
Cover Majalah

Update