astakom, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia beserta jajaran di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (31/7).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas tantangan serta langkah konkret dalam mengelola sektor minyak dan gas (migas) serta mineral dan batubara (minerba) secara lebih optimal, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Baca juga
“Kami mendalami isu strategis terkait optimalisasi penerimaan negara dari sektor migas, serta upaya memperkuat efisiensi dan pengawasan dalam pengelolaan subsidi energi dan pendapatan negara dari pertambangan,” kata Sri Mulyani, dikutip astakom.com, Kamis (31/7).
Ia menegaskan bahwa pembenahan tata kelola migas dan minerba menjadi kunci dalam memperkuat fondasi fiskal negara dan menghadirkan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat luas.
“Kami sepakat bahwa perbaikan tata kelola menjadi kunci untuk memperkuat fondasi fiskal dan menghadirkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” tambahnya.
Pertemuan tersebut ditutup dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM, serta antara DJP dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).
Kerja sama tersebut mencakup pertukaran dan pemanfaatan data, penggunaan Surat Keterangan Fiskal (SKF) dalam proses perizinan usaha pertambangan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta koordinasi dalam penyusunan kontrak dan skema bagi hasil migas.
“Sinergi ini diharapkan mampu mendorong sistem pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang lebih efisien, akuntabel, dan berdampak, sekaligus memperkuat penerimaan negara dari sektor-sektor strategis,” pungkas Sri Mulyani.