astakom, Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong produksi susu dalam negeri. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin memasukkan susu dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami sangat mendorong itu, karena ada keinginan Presiden untuk menambahkan susu ke dalam menu MBG,” ujar Sudaryono saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blitar, dikutip astakom.com, Kamis (31/7).
Baca juga
Menurutnya selain daging ayam dan telur, susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang kandungan protein dan serapan proteinnya terbilang bagus. Untuk itu, mengonsumsi susu sangat penting bagi tumbuh kembang anak-anak
Sudaryono menyebut, bahwa pemerintah menargetkan program MBG ini dapat menjangkau 82,9 juta siswa hingga akhir Desember 2025. Dengan jumlah yang begitu besar, kebutuhan pasokan susu nasional pun akan meningkat secara signifikan.
Namun ia menekankan, kebutuhan susu bagi puluhan juta siswa penerima manfaat dari program yang digagas Presiden Prabowo ini harus dipenuhi dari produk susu lokal, bukan impor. “Kami ingin susu yang diberikan ke siswa tidak boleh susu impor, harus lokal,” ujarnya menegaskan.
Menurut Sudaryono, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menurunkan ketergantungan terhadap impor, terutama dalam hal daging dan susu. Produksi dalam negeri harus ditingkatkan agar tercipta kemandirian pangan.
“Presiden ingin agar berangsur-angsur impor dikurangi. Produksi dalam negeri kita tambah, berarti fasilitas pabrik bertambah, berarti kemitraan dengan petani lokal bertambah menciptakan lapangan kerja baru,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa seluruh program pemerintah ke depan akan berfokus pada tiga hal, yakni investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.
“Jadi semua anggaran, program, pekerjaan kita difokuskan pada tiga ini. Jika soal pabrik susu, investasi menjadi bagian dari target makin banyak investasi di Indonesia. Investasi tidak harus dari asing, tapi dari lokal juga boleh,” pungkasnya.