Jumat, 1 Agu 2025
Jumat, 1 Agustus 2025

Kementerian PKP, BPS, dan Kemendagri Kolaborasi Pemutakhiran DTSN dalam Program 3 Juta Rumah

astakom, Jakarta – Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan pentingnya penilaian objektif terhadap kinerja kementeriannya, khususnya dalam target pembangunan dan renovasi 3 juta rumah oleh seluruh entitas pemerintahan baik pusat, daerah, BUMN, hingga lembaga seperti SMF dan PNM.

“Tadi sore saya melaporkan kepada Bapak Presiden Prabowo bahwa negara telah hadir memberikan intervensi kebijakan nyata bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), melalui pembebasan BPHTB, PBG, dan subsidi PPN DTP. Semua ini digratiskan,” ujar Maruarar, Jakarta, Rabu malam (30/7).

Sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas, Kementerian PKP menggandeng BPS untuk melakukan evaluasi berbasis data terhadap jumlah rumah yang dibangun dan direnovasi, termasuk siapa yang melaksanakan, di mana lokasi pelaksanaannya, dan dengan pendanaan dari sumber mana.

Untuk itu, Menteri Maruarar mengundang Presiden untuk menghadiri peluncuran serentak minimal 25.000 unit rumah subsidi di seluruh Indonesia pada September mendatang.

Sementara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa Kemendagri telah menyerahkan data mentah kependudukan dari Dukcapil ke BPS, yang kemudian akan dilakukan verifikasi lapangan oleh jaringan BPS yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

“Data ini mencakup siapa yang belum memiliki rumah atau tinggal di hunian tak layak. Dengan data ini, Kementerian PKP dapat menyusun strategi bantuan yang tepat sasaran,” ujar Tito.

Mendagri juga menekankan pentingnya sinergi dalam kebijakan pembebasan BPHTB dan PBG yang harus diatur melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada). Saat ini, seluruh 509 kabupaten/kota telah memiliki Perkada tersebut, dengan 244.722 izin PBG telah terbit.

“Tapi ini perlu verifikasi, apakah benar surat ini menjadi bangunan fisik. Di sinilah peran BPS melakukan pengecekan lapangan dan membuat dashboard nasional bersama,” tegas Tito.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyambut baik kolaborasi ini sebagai bagian dari penguatan tata kelola berbasis data.

“Kami akan membantu menyusun kriteria FLPP dan PSPS, serta membangun dashboard bersama yang memungkinkan monitoring real-time atas progres program 3 juta rumah,” ungkap Amalia.

Lebih lanjut, disepakati bahwa sistem pertukaran data akan dilakukan secara system-to-system (machine to machine) antara Kemendagri, Kementerian PKP, dan BPS.

Sinergi ini akan memungkinkan pemantauan yang transparan, akurat, dan tepat sasaran untuk memastikan program rumah bagi rakyat berjalan efektif dan efisien.

Rubrik Sama :

Sri Mulyani Jelaskan Mekanisme Pinjaman Berbunga Rendah untuk KDMP

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menyiapkan mekanisme pendanaan untuk mendukung program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

Pertimbangan Presiden Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto

astakom, Jakarta - Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengungkap alasan Presiden Prabowo Subianto mengusulkan pemberian abolisi kepada Thomas Trikasih Lembong dan amnesti terhadap Sekjen...

Sri Mulyani dan Bahlil Tukar Data, Kejar Setoran Pajak Minerba

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia beserta jajaran di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (31/7).

Butuh Rp10.157 Triliun! Bahlil Beberkan Hilirisasi Emas hingga Migas Perkuat Ekonomi RI

Pemerintah menargetkan investasi jumbo untuk menggenjot hilirisasi sumber daya alam nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, hingga tahun 2040, Indonesia membutuhkan total investasi sekitar USD618 miliar atau setara Rp10.157 triliun.
Cover Majalah

Update