Minggu, 14 Sep 2025
Minggu, 14 September 2025

Hilirisasi dan Industri Padat Karya Jadi Andalan Dongkrak Ekonomi RI

astakom, Jakarta – Pemerintah menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat sektor industri nasional lewat hilirisasi dan dukungan terhadap industri padat karya. Strategi ini diyakini menjadi kunci utama mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2029, sekaligus menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut sektor hilirisasi sebagai mesin pertumbuhan baru, terutama di tengah ketidakpastian global akibat perang dagang, konflik geopolitik, hingga tekanan ekonomi dari kebijakan tarif negara mitra.

“Selama satu dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi nasional relatif stabil di kisaran 5 persen, dengan inflasi tetap dalam sasaran. Ke depan, pemerintah akan fokus pada penguatan industri hilirisasi dan peningkatan nilai tambah di dalam negeri,” ujarnya di Jakarta, dikutip astakom.com, Selasa (29/7).

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam empat tahun mendatang dengan menyusun kebijakan berbasis produktivitas sektor strategis. Selain hilirisasi, industri padat karya seperti makanan, minuman, tekstil, kulit, dan furnitur juga mendapat perhatian khusus.

Industri padat karya kini berkontribusi sebesar 8,33 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan mampu menyerap 12,2 juta tenaga kerja, atau sekitar 8,41 persen dari total pekerja di Indonesia.

“Industri padat karya ini jadi tulang punggung. Selain besar secara kontribusi ekonomi, mereka menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sangat strategis untuk menurunkan angka pengangguran,” jelasnya.

Sektor ekonomi kreatif dan transformasi digital juga masuk dalam radar pembangunan lima tahun ke depan, sejalan dengan pengembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan tiga juta rumah sebagai bagian dari stimulus domestik.

Di level global, strategi diplomasi ekonomi juga turut menopang peta jalan industri nasional. Penurunan tarif resiprokal AS menjadi 19 persen dan penyelesaian IEU-CEPA membuka ruang ekspor yang lebih luas bagi produk hasil hilirisasi Indonesia.

“Kesepakatan dagang ini bukan sekadar ekspor, tapi bagian dari strategi besar menciptakan lapangan kerja dan memperkuat kemandirian ekonomi nasional,” tandas Susiwijono.

Feed Update

Wamensos Ungkap Target Presiden Prabowo untuk Siswa Sekolah Rakyat

astakom,com, Jakarta – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan target Presiden Prabowo untuk para siswa Sekolah Rakyat. Presiden berharap para siswa memiliki tiga...

KSAU Sambut Satgas Merah Putih II Usai Kirim 91,4 Ton Bantuan ke Jalur Gaza

astakom.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono beserta jajaran petinggi TNI menyambut kepulangan Satgas Garuda Merah Putih II setelah...

Blusukan Masuk Gang dan Pasar, Presiden Sapa Warga Terdampak Banjir

astakom.com, Denpasar – Presiden Prabowo Subianto tiba di salah satu titik banjir besar di Denpasar, Sabtu (13/9), dan langsung mendengar penjelasan Kepala Badan Nasional...

Terbang Langsung dari Timur Tengah, Presiden Menuju Bali Tinjau Penangan Banjir

astakom.com, Denpasar – Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (13/9), usai kunjungan...

Terkini

Viral

Videos