astakom, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan mengapresiasi upaya penanggulangan Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Dia menekankan, pihaknya melalui Desk Penanggulangan Karhutla terus memperkuat upaya-upaya penanganan dan pencegahan Karhutla di wilayah tersebut.
Baca juga
“Menyikapi kejadian Karhutla yang semakin sering terjadi dan posisi siaga darurat yang telah ditetapkan oleh Provinsi Sumsel maupun 10 Kabupaten/Kota jajarannya,” jelas Menko Polkam Budi Gunawan dalam keterangan pers yang diterima astakom.com, Selasa (29/7).
”Kami mendorong penguatan untuk dilaksanakannya Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla di Provinsi Sumsel,” imbuhnya.
Menko Polkam menyampaikan, bahwa Provinsi Sumsel merupakan salah satu Provinsi yang pernah mengalami kejadian Karhutla luar biasa. Untuk itu, seluruh Kementerian/Lembaga terkait perlu siap siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi, termasuk dengan kemungkinan terjadinya Karhutla di tahun 2025.
“Melalui Desk Karhutla secara aktif untuk mendorong dan memperkuat Pemda umumnya dan khususnya Pemda Sumsel untuk melaksanakan penanganan secara dini dengan pelaksanaan rakor secara daring yang telah dimulai pada awal tahun 2025,” ungkapnya.
Pada hari ini apel kesiapsiagaanpun telah dilaksanakan yang diikuti oleh gelar Personel sejumlah 1200 orang beserta dengan kendaraan pendukung dan perlengkapan termasuk dengan 1 heli patroli BNPB di Griya Agung, Palembang.
Apel juga diikuti dengan rangkaian kegiatan peninjauan peralatan maupun peninjauan spot di mana telah terjadi Karhutla serta rakor evaluasi pelaksanaan Karhutla.
“Saya mengapresiasi kolaborasi dan kerjasama yang telah dilaksanakan di Provinsi Sumsel baik dengan instansi pusat mupun antar instansi di daerah serta pihak korporasi dan masyarakat,” terangnya.
Dengan adanya Apel Kesiapsiagaan dan Rakor Evaluasi yang telah dilaksanakan, menurut Menko Budi berharap upaya-upaya penanganan Karhutla di Provinsi Sumsel dapat terus diperkuat.
Sebab sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, bahwa penanganan Karhutla bukan hanya merupakan tugas teknis, tetapi juga soal menyelamatkan masa depan bangsa.
“Saya sangat yakin, dengan komitmen dan sinergi kita bersama, kita akan mampu mengatasi situasi darurat karhutla yang kini tengah terjadi. Mari kita kerahkan kapasitas terbaik kita untuk melindungi rakyat, lingkungan, dan kredibilitas Indonesia di mata internasional,” pungkas Menko Budi.