astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan arti penting kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) dan data sebagai kunci transformasi sektor pertanian Indonesia.
Ia menekankan bahwa perluasan konektivitas digital ke wilayah pedesaan adalah fondasi untuk menciptakan pertanian modern yang berkelanjutan dan mandiri.
Baca juga
“Untuk benar-benar memanfaatkan kekuatan AI dan data, infrastruktur digital yang tangguh sangatlah penting. Ini termasuk akses broadband yang merata serta platform digital yang inklusif bagi petani dan pelaku usaha agri-food,” ujarnya dalam Seminar Daring bersama Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada dari Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (28/7).
Nezar Patria menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian, mulai dari perubahan iklim hingga minimnya regenerasi petani muda.
Transformasi digital, menurutnya, bukan sekadar mengikuti tren, melainkan keharusan strategis untuk menjawab tantangan ketahanan pangan nasional.
Ia mencontohkan bagaimana teknologi seperti sensor cerdas, drone, otomasi, dan analitik prediktif mampu meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi limbah, serta memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir.
“AI dan data bisa merevolusi seluruh ekosistem agri-food kita,” tegas Nezar, dalam keterangan resmi dikutip astakom.com, Selasa (29/7).
Kementerian Komdigi tengah mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital di desa, mendorong literasi data, serta menggandeng kampus seperti UGM untuk riset, pelatihan, dan pengembangan solusi pertanian berbasis teknologi.
Oleh karena itu, Wamenkomdigi Nezar Patria mengajak semua pihak, terutama akademisi dan petani, untuk bergotong-royong mendorong kedaulatan pangan nasional.
“Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo tentang kemandirian pangan. AI dan data adalah jembatan menuju masa depan pertanian Indonesia yang lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkasnya.