astakom, Jakarta – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengapresiasi diplomasi ekonomi Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai membawa dampak positif signifikan terhadap ketahanan dan prospek perekonomian nasional.
Sejumlah capaian strategis seperti tarif resiprokal AS, penyelesaian perjanjian dagang IEU-CEPA, serta keanggotaan Indonesia dalam blok ekonomi BRICS disebut sebagai pilar penting masa depan ekonomi Indonesia.
Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani menyampaikan bahwa berbagai inisiatif yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo sangat relevan di tengah ketidakpastian global.
Ia menyebut kebijakan tersebut merupakan langkah konkret untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global dan menjalin kerja sama ekonomi yang lebih kuat dengan negara-negara mitra.
“Kalau kita lihat dengan kondisi ekonomi seperti ini, upaya apa pun, apakah itu berkaitan dengan Tarif Trump, dengan IEU-CEPA, maupun keterlibatan Indonesia dalam BRICS itu masing-masing memegang peranan penting untuk ekonomi kita ke depan,” ungkap Shinta, dikutip astakom.com, Senin (28/7).
Dalam pandangan Shinta, diplomasi ekonomi tidak sekadar simbolik, melainkan menjadi instrumen strategis untuk mengatasi tekanan eksternal dan membuka peluang baru bagi sektor usaha dalam negeri.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keberlanjutan inisiatif-inisiatif tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan secara konkret oleh pelaku usaha dan masyarakat luas.
“Ya, saya rasa memang kami perlu apresiasi bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk diplomasi ekonomi. Saya rasa ini sangat-sangat penting dengan kondisi geopolitik juga yang masih penuh dengan ketidakpastian,” katanya.
Apindo menilai, keterlibatan aktif Indonesia dalam kerja sama multilateral dan bilateral akan memperluas akses pasar, meningkatkan daya saing ekspor, serta mendorong masuknya investasi asing ke sektor-sektor produktif di tanah air.