Senin, 28 Jul 2025
Senin, 28 Juli 2025

Kementerian Ekraf Dukung Jamu Warisan Nusantara yang Mendunia

astakom, Jakarta — Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar, menegaskan jamu bukan sekadar tradisi, tapi juga identitas budaya yang punya potensi besar untuk mendunia.

Irene mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri Festival Jamu di Epiwalk, Jakarta Selatan. Kehadiran Wamen Ekraf Irene sekaligus sebagai dukungan pemerintah terhadap warisan lokal yaitu jamu agar mendunia.

“Jamu bukan sekadar tradisi, tapi juga identitas budaya yang punya potensi besar untuk mendunia. Lewat festival ini, kita tidak hanya merayakan kekayaan warisan leluhur, tapi juga mendorong regenerasi pelaku dan inovasi produk jamu agar relevan dengan gaya hidup masa kini,” kata Irene, pada Minggu (27/7).

“Saya mengapresiasi inisiatif acara seperti ini karena ketika budaya dipertemukan dengan semangat generasi muda, di situlah kekuatan ekonomi kreatif muncul,” imbuh Irene, dalam keterangan resmi dikutip astakom.com, Senin (28/7).

Festival Jamu ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan peningkatan literasi generasi muda terhadap warisan lokal.

Acara ini menampilkan berbagai produk jamu kreasi baru, edukasi rempah, hingga pengalaman interaktif yang membangun kesadaran publik terhadap nilai budaya sekaligus potensi ekonomi dari industri jamu.

Jony Yuwono, Founder Acaraki yang juga penggagas acara ini, menegaskan pentingnya pendekatan lintas generasi untuk pelestarian jamu sebagai warisan tradisi budaya.

“Kami ingin menjadikan jamu bukan sekadar dikenang, tapi digunakan. Dengan sentuhan kreativitas dan edukasi yang menyenangkan, anak-anak muda bisa menjadi bagian dari gerakan pelestarian ini,” ujarnya.

Sementara Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kementerian Ekraf Yuke Sri Rahayu, menekankan posisi strategis jamu dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional.

“Kita sedang melestarikan budaya dan tradisi Indonesia, sekaligus mendorong inovasi agar tetap relevan. Kita patut bersyukur karena bangsa ini dibekali keberagaman budaya yang luar biasa.” ujarnya.

“Saya rasa jamu itu berasal dari kata ‘jawa’ dan ‘ngramu’ doa untuk kesehatan. Dan kini, jamu bukan hanya warisan, tapi juga the new engine of growth bagi Indonesia,” imbuhnya.

Sebagai bagian dari penguatan nilai budaya, Festival Jamu juga menyajikan kegiatan interaktif dan edukatif, termasuk zona permainan tradisional yang dikemas secara kreatif.

Permainan lokal semacam ini merupakan warisan budaya yang tidak boleh tergerus zaman perlu terus dilestarikan dan diadaptasi secara inovatif agar tetap relevan, serta dikembangkan sebagai bagian dari produk kreatif berbasis budaya yang berkontribusi pada pertumbuhan subsektor ekonomi kreatif.

Festival ini menunjukkan bahwa warisan budaya seperti jamu dapat menjadi kekuatan baru, bukan hanya dalam membangun identitas bangsa, tetapi juga sebagai produk unggulan yang layak bersaing di pasar global.

Rubrik Sama :

Tiga Calon Haji Indonesia Hilang di Arab Saudi, Kemenag Tempuh Upaya Tes DNA

Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mencari keberadaan tiga calon jemaah haji asal Indonesia yang dilaporkan hilang saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Salah satu langkah terbaru yang dilakukan adalah melakukan tes DNA terhadap keluarga jemaah yang hilang.

Kado HUT ke-80 RI, BEI Targetkan IHSG Tembus 8.000

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level psikologis 8.000 pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia bulan Agustus 2025 ini.

Upacara Baligia Bukhur di Pantai Masceti Gianyar

astakom, Gianyar - Umat Hindu melaksanakan berbagai ritual dalam rangkaian upacara Baligia Bukhur, di Pantai Masceti, Gianyar, Bali, Senin (28/7). Upacara adat ini digelar...

26 Juli Jadi Hari Puisi Indonesia, Menbud: Bentuk Pengakuan Negara Atas Peran Puisi

astakom, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan secara resmi menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kebudayaan...
Cover Majalah

Update