![Para sopir truk, di KIMA, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/7). [astakom/str-Arfa Ramlan]](https://astakom.com/wp-content/uploads/2025/07/8-50.jpg "Sopir Truk")
![Para sopir truk, di KIMA, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/7). [astakom/str-Arfa Ramlan]](https://astakom.com/wp-content/uploads/2025/07/10-30.jpg "Sopir Truk")
![Para sopir truk, di KIMA, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/7). [astakom/str-Arfa Ramlan]](https://astakom.com/wp-content/uploads/2025/07/2-60.jpg "Sopir Truk")
![Para sopir truk, di KIMA, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/7). [astakom/str-Arfa Ramlan]](https://astakom.com/wp-content/uploads/2025/07/7-54.jpg "Sopir Truk")
![Para sopir truk, di KIMA, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/7). [astakom/str-Arfa Ramlan]](https://astakom.com/wp-content/uploads/2025/07/3-59.jpg "Sopir Truk")
astakom, Makassar – Sopir truk menunggu giliran menurunkan muatan di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (28/7). Pemerintah tengah menyusun kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi para sopir truk, termasuk perluasan cakupan jaminan kesehatan melalui BPJS Ketenagakerjaan serta penerapan standar upah minimum. Langkah ini juga diharapkan menjadi solusi menekan praktik Over Dimension Over Load (ODOL) yang selama ini menjadi ancaman serius terhadap keselamatan berkendara dan kondisi kerja para sopir di sektor logistik.