astakom, Jakarta – Punya penghasilan tetap, tapi gaji selalu habis di minggu pertama? Atau sudah bikin rencana keuangan, tapi tetap bablas belanja online tiap kali ada diskon? Bisa jadi kondisi finansial Anda sudah memasuki zona merah alias red flag.
Istilah red flag atau bendera merah umumnya dipakai untuk menggambarkan sinyal bahaya. Dalam konteks keuangan, red flag adalah tanda-tanda kesalahan dalam pengelolaan uang yang bisa mengancam stabilitas finansial di masa depan jika dibiarkan.
Dikutip astakom.com dari laman resmi Bank Jago, Minggu (27/7), berikut lima tanda utama kondisi keuangan Anda patut diwaspadai:
1. Tidak Punya Budget, atau Tidak Patuh Pada Budget
Budgeting bukan sekadar catatan pengeluaran. Ini adalah pondasi perencanaan keuangan yang sehat. Budget membantu kita mengalokasikan penghasilan untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan tujuan jangka panjang.
Jika Anda tidak bisa mengatur keuangan dengan budget, ataupun jika membuat alokasi, Anda tidak mematuhi budget yang Anda buat sendiri, bisa jadi menandakan Anda belum mampu menentukan skala prioritas, atau sulit mengendalikan diri.
2. Terjebak Utang Konsumtif
Utang bukan musuh, selama digunakan secara bijak. Tapi jika terus-menerus pakai kartu kredit, paylater, atau pinjol untuk belanja non-prioritas, itu pertanda Anda sedang menghadapi utang konsumtif yang tidak sehat.
Berutang untuk membiayai pengeluaran tersier harus dikelola seefisien mungkin agar individu tidak terus menerus menghabiskan gaji untuk membayar tagihan.
3. Tidak Punya Dana Darurat
Gaji cukup, pengeluaran wajar, tapi tetap tidak punya tabungan darurat? Hati-hati. Ini bukan soal pendapatan, tapi soal disiplin menyisihkan dana.
Tanpa dana darurat, satu kejadian tak terduga bisa mengacaukan semua rencana keuangan. Salah satunya karena overspending, tidak merencanakan pengeluaran bulanannya dengan benar, dan sulit mengendalikan diri.
4. Gaji Cepat Habis Tanpa Jejak
Sebelum pertengahan bulan, dompet dan saldo sudah kosong? Jika ini jadi pola berulang setiap bulan, ada yang salah. Bisa jadi akibat gaya hidup konsumtif pasca gajian, atau beban cicilan dari bulan lalu yang belum selesai.
Gajinya cepat habis karena membayar utang konsumtif dan boros setelah gajian.
5. Cicilan Lebih dari 30 persen dari Gaji
Satu patokan sederhana dalam keuangan adalah maksimal 30 persen dari pendapatan digunakan untuk cicilan. Jika lebih dari itu, artinya Anda hidup untuk membayar masa lalu, bukan menata masa depan.
Kalau salah satu, atau lebih dari lima tanda di atas mulai terasa akrab dalam hidup Anda, mungkin sudah saatnya berhenti sejenak dan mengevaluasi kondisi keuangan.
Jangan tunggu sampai red flag berubah jadi bendera putih. Perencanaan, disiplin, dan kontrol diri jadi kunci agar keuangan tetap sehat dan berdaya.