astakom, Jakarta – Meski berlangsung di hari libur, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul tak ragu turun tangan langsung memantau pelaksanaan Sekolah Rakyat.
Dalam rapat evaluasi daring yang digelar pada hari Sabtu (26/7), sebanyak 100 Kepala Sekolah Rakyat, Kepala Sentra dan Balai Kemensos, serta narahubung hadir untuk menyampaikan progres di masing-masing wilayah.
Baca juga
Sekolah Rakyat sendiri telah berjalan selama dua pekan, sejak dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 14 Juli 2025 lalu
Selama periode tersebut, Gus Ipul menyampaikan sejumlah catatan penting. Salah satunya, ditemukannya siswa yang mengalami gangguan kesehatan saat masa penyesuaian.
“Seperti arahan Presiden Prabowo, masalah kesehatan anak-anak ini akan kita atasi bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan setempat dengan layanan yang sesuai dengan fasilitas kesehatan di sana,” ujar Gus Ipul dalam arahannya, dikutip astakom.com, Minggu (27/7).
Selain masalah kesehatan, Gus Ipul menyoroti tiga isu utama yang menjadi perhatian serius: perundungan (bullying), kekerasan fisik dan seksual di lingkungan sekolah, serta intoleransi.
Ia menekankan pentingnya standar penanganan yang seragam dan menyebutkan bahwa pihaknya sedang mematangkan kerja sama dengan tim kurikulum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Saya titipkan sejak awal kepada para kepala sekolah. Ini sedang dimatangkan kurikulumnya, SOP-nya, kode-kodenya supaya para kepala sekolah memiliki standar yang sama dalam memitigasi tiga hal yang tidak boleh terjadi di sekolah rakyat tersebut,” tegasnya.
Gus Ipul juga mengingatkan pentingnya kerja tim dalam menjalankan Sekolah Rakyat. Ia menekankan agar komunikasi antara pihak Kemensos dan sekolah berjalan baik demi kelancaran pelaksanaan program.
“Kita ini satu tim yang punya tugas dan tanggung jawab masing-masing. Mari kita selesaikan tugas kita masing-masing. Mari bekerja sebagai tim,” ucapnya.
Saat ini, total 100 Sekolah Rakyat telah dibentuk di berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, 63 titik telah memulai kegiatan MPLS, sementara 37 lainnya dijadwalkan akan mulai beroperasi setelah proses renovasi rampung pada akhir Juli atau awal Agustus.