astakom, Jakarta — Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, menyambut positif kesepakatan dagang antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Menurutnya, kerja sama tersebut memberikan keuntungan ganda bagi kedua negara serta membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Dalam pernyataannya, Husein mengungkapkan bahwa hasil negosiasi pemerintah Indonesia berhasil menurunkan tarif bea masuk produk lokal ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen. Sementara itu, produk asal Amerika Serikat yang masuk ke Indonesia mendapat pembebasan tarif alias nol persen.
“Ini bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai produk nasional dan memperluas pasar ekspor, khususnya ke wilayah Uni Eropa yang selama ini dikenal sangat ketat dalam seleksi produk impor,” kata Husein, Jumat (25/7).
Husein menegaskan bahwa pelaku usaha dalam negeri, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), harus memanfaatkan peluang ini sebagai tantangan untuk meningkatkan kualitas produk.
“Akan ada banyak perusahaan Indonesia, utamanya kita dorong UMKM, yang berlomba-lomba menaikkan standar agar bisa tembus pasar Eropa,” ujarnya, seperti dikutip astakom.com, Sabtu (26/7).
Menurutnya, meningkatnya tuntutan kualitas dan standar produk akan memberikan dampak positif terhadap ekosistem industri nasional secara keseluruhan. Produk-produk dalam negeri akan semakin kompetitif dan bernilai tambah tinggi.
“Dengan standar yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik, tentunya akan ada perubahan dan perbaikan yang signifikan. Ini akan menumbuhkan value-value yang lebih baik lagi dalam proses produksi maupun distribusi,” tambah Husein.
Selain kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat, Husein juga menyoroti kerja sama strategis Indonesia dengan Uni Eropa, yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Ia menilai, jika diimplementasikan penuh, perjanjian ini diproyeksikan dapat meningkatkan ekspor nasional hingga 50 persen dalam kurun waktu tiga tahun.
“IEU-CEPA ini bisa menjadi game-changer bagi posisi Indonesia di perdagangan global, terutama di sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, tekstil, hingga produk digital,” ujarnya.