astakom, Jakarta – Pemerintah kembali menegaskan komitmennya untuk menekan angka kemiskinan dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional, dengan merekrut kelompok masyarakat termiskin sebagai pekerja di program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa kelompok desil 1 dan desil 2 akan menjadi prioritas dalam rekrutmen tenaga kerja baru, khususnya dalam pelaksanaan program MBG.
Baca juga
“Dalam pelaksanaan program-program yang memerlukan rekrutmen tenaga kerja baru, termasuk di MBG, akan diprioritaskan untuk masyarakat desil 1 dan desil 2,” ujar Airlangga, dikutip astakom.com, Sabtu (26/7).
Sebagai informasi, desil 1 dan desil 2 merupakan kelompok masyarakat 2 persen termiskin di Indonesia yang selama ini telah menjadi penerima bantuan sosial dari pemerintah. Melalui program MBG, mereka kini juga diberikan peluang sebagai pelaksana lapangan, bukan sekadar penerima manfaat.
Program MBG sendiri terus berkembang secara masif. Hingga akhir Juni 2025, sebanyak 1.837 unit dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah beroperasi dan menyerap tenaga kerja sebanyak 72.521 orang.
Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun, akan terbentuk 32.000 SPPG dengan 82,9 juta penerima manfaat. Jika target ini tercapai, maka potensi penciptaan lapangan kerja mencapai 1,5 juta orang.
“Sampai nanti 32.000 terpenuhi akan ada setidaknya 1,5 juta lapangan pekerjaan dari program ini,” kata Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan.
Adapun diketahui, bahwa program MBG ini dibiayai dari APBN 2025, dimana untuk anggarannya mencapai Rp71 triliun. Menariknya, sekitar 70 persen dari APBN bersumber dari penerimaan pajak.
Dengan kombinasi antara peningkatan gizi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat termiskin, program MBG tak hanya sebagai program pengentasan stunting, tetapi juga menjadi alat pemulihan ekonomi dan pengurangan kesenjangan sosial.