astakom, Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan program baru bertajuk “Wonderful Indonesia Scale-up Hub (WISH) 2025”, di Jakarta, pada Kamis (24/7).
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, WISH 2025 merupakan platform pendampingan dan akselerasi bagi pelaku industri pariwisata agar ekosistem usaha pariwisata semakin kondusif.
Sehingga, skala usaha jadi meningkat, jaringan pasar meluas, dan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan nasional semakin besar.
“Melalui WISH ini, kita ingin mendorong tumbuhnya produk-produk baru yang kemudian bisa menggaet market-market baru atau market lama yang tertarik ke hal yang baru sekarang. Semoga program WISH ini ke depan terus berkelanjutan,” kata Rizki Handayani dalam keterangan dikutip astakom.com, Jumat (25/7).
Dalam sambutannya, Rizki mengungkapkan, inisiasi ini lahir untuk merespons sejumlah tantangan yang masih dialami pelaku usaha pariwisata saat ini, terutama dalam hal akses pembiayaan dan pemanfaatan teknologi.
Apalagi produk dan layanan pariwisata di Indonesia kini semakin beragam. Untuk itu, pelaku usaha pariwisata memerlukan kemampuan untuk bisa melihat potensi dan pemetaan bisnis sesuai special interest market dan special interest product.
“Sehingga apa yang ditawarkan bisa sesuai dan tepat sasaran dengan kebutuhan dan keinginan wisatawan,” imbuhnya.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan, Kementerian Pariwisata, Hanifah Makarim melihat salah satu yang bisa membantu mendongkrak performa pariwisata adalah meningkatnya kapasitas industri pariwisata yang ada di destinasi-destinasi pariwisata.
Oleh karena itu, WISH hadir untuk membantu pelaku usaha agar semakin berkembang dengan menghadirkan inovasi-inovasi baru dan diharapkan hal ini bisa menarik lebih banyak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
“Jadi pengembangan usaha ini bisa mengikuti akses pasar maupun akses permodalan. Karena kita melihat permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha itu bukan hanya akses permodalan tapi juga akses pasar,” kata Hanifah.
WISH juga diharapkan dapat menjadi hub kolaborasi antar pelaku ekosistem seperti pemerintah, pelaku usaha, pembiayaan, dan komunitas.
Program WISH di tahun 2025 ini terkonsentrasi pada tiga sektor prioritas Kementerian Pariwisata yang meliputi usaha gastronomi, wellness, dan bahari di Indonesia.
Program ini dilakukan melalui sejumlah tahapan yakni open call yang dibuka pada 24 Juli – 15 Agustus 2025. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan seleksi 500 besar, pengumuman peserta top 100, pengumuman peserta top 50, pengumuman peserta top 25, peningkatan kapasitas, hingga pitching forum yang akan dilangsungkan selama September 2025. Dan ditutup dengan awarding pada 1 Oktober 2025.
“Kami berharap dari program ini juga nantinya banyak muncul kemitraan-kemitraan baru. Nantinya dari program ini, pelaku usaha yang terpilih akan kami buatkan katalog. Kami masukkan dalam katalog dan katalog ini akan kami sampaikan ke Deputi Pemasaran di Kemenpar. Merekalah yang nanti akan membantu mempromosikan pelaku usaha pariwisata itu di event-event pemasaran,” kata Hanifah.
Program WISH menyasar semua pelaku usaha sektor pariwisata yang masuk ke dalam 13 bidang usaha pariwisata seperti akomodasi, hotel, restoran, kafe, rumah makan, hingga transportasi.