astakom, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso mengungkapkan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu tujuan utama negara-negara produsen global untuk mengekspor produknya. Dengan pasar domestik yang besar dan potensi ekspor yang tinggi, Indonesia dinilai sangat strategis dalam lanskap perdagangan internasional.
Namun, alih-alih hanya menjadi pasar konsumtif, pemerintah mendorong agar negara-negara tersebut juga berinvestasi di dalam negeri.
Baca juga
“Kita meningkatkan ekspor dan menarik investasi. Sekarang ternyata sudah banyak itu yang mau investasi, bahkan dari Cina pun mau investasi ke Indonesia untuk bisa memproduksi produk ekspor,” ujar Budi dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Kamis (24/7).
Budi menjelaskan, ketertarikan investor Cina datang seiring dengan adanya perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Lewat kesepakatan itu, Indonesia memiliki akses istimewa ke pasar Eropa, yang turut dilirik Cina sebagai jalur ekspor produknya.
“Karena dia (Cina) bilang kita mempunyai akses pasar ke Uni Eropa yang bagus sehingga potensi mereka untuk ekspor,” tambahnya.
Peluang ini muncul di tengah kondisi global yang dinamis, terutama akibat penerapan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat ke berbagai negara. Banyak negara kini tengah memburu pasar-pasar baru untuk menyalurkan produknya, dan Indonesia masuk dalam radar utama.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga tidak tinggal diam. Untuk menjaga keberlangsungan dan daya saing produk dalam negeri, Kementerian Perdagangan terus menjajaki peluang ekspor ke pasar-pasar alternatif dan memperkuat posisi dalam berbagai perjanjian dagang.
“Kalau kita menghadapi tarif itu pertama kan negosiasi, kemudian yang kedua mencari pasar baru. Pasar baru misalnya dengan kesepakatan dagang di beberapa negara termasuk kawasan, termasuk IEU-Cepa,” jelas Budi.