astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan transformasi digital di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan sekadar adopsi teknologi, melainkan langkah strategis untuk mengakselerasi inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Transformasi digital bukan sekadar bertukar ide, tapi langkah konkret dan strategis untuk mendorong inovasi teknologi yang berdampak langsung pada produktivitas dan layanan publik,” tegasnya dalam CXO Expert Series for SOEs yang digelar Alibaba Cloud di Jakarta Pusat, Rabu (23/07).
Dalam forum bertema Unlocking Strategic Advantage with AI, Hybrid Cloud & Data Sovereignty, Nezar Patria menjelaskan dukungan Pemerintah terhadap BUMN dalam mengadopsi teknologi-teknologi baru, khususnya kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI), big data, dan komputasi awan (cloud computing).
“AI yang didukung oleh big data dan cloud akan membantu BUMN meningkatkan proses perencanaan strategis, mitigasi risiko, keamanan layanan, hingga optimalisasi keuangan,” tutur Nezar dalam keterangannya dikutip astakom.com, Kamis (24/7).
Namun demikian, Nezar Patria mengingatkan bahwa transformasi digital nasional masih menghadapi sejumlah tantangan.
Merujuk data Oxford Government AI Readiness Index, Indonesia masih memiliki kesenjangan infrastruktur digital, lemahnya tata kelola dan keamanan data, serta kurangnya kolaborasi dengan sektor swasta.
“Masih ada gap dalam penyediaan infrastruktur digital yang merata. Tata kelola dan keamanan data juga masih jadi pekerjaan rumah kita bersama. Di saat yang sama, kolaborasi yang lebih kuat dengan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk mendorong inovasi,” katanya.
Oleh karena itu, Nezar Patria menekankan arti penting sinergi antara pemerintah, terutama BUMN dan swasta guna mempercepat adopsi teknologi baru seperti AI di berbagai sektor layanan publik.
Hal ini termasuk interoperabilitas antar aplikasi kementerian dan lembaga, agar menghasilkan layanan elektronik yang tangguh dan terintegrasi.
“Pemerintah terus mendorong regulasi yang mendukung keterbukaan data, membangun infrastruktur digital untuk seluruh ekosistem AI nasional, dan menyusun strategi adopsi AI lintas sektor,” tandasnya.
Meski begitu, Nezar mengapresiasi inisiatif penyelenggaraan forum ini sebagai bentuk dukungan konkret terhadap peningkatan kapasitas digital BUMN di tengah disrupsi teknologi yang kian masif.