astakom, Bone — Matahari pagi belum terlalu tinggi ketika petugas Satuan Lalu Lintas Polres Bone mulai bersiaga di Jalan Poros Bone–Wajo, tepatnya di Desa Lattekko, Kecamatan Tellu Siattingge.
Hari itu adalah hari kedelapan pelaksanaan Operasi Patuh Pallawa 2025, dan para petugas tampak siap menjalankan tugas mereka: menegakkan disiplin berlalu lintas.
Dipimpin langsung oleh KBO Satlantas Polres Bone, Ipda Lukman, razia ini menyasar berbagai bentuk pelanggaran, mulai dari kendaraan over dimension over loading (ODOL) hingga penggunaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang tidak sesuai spesifikasi teknis.
Mobil dengan plat nomor dimodifikasi, jarak huruf-angka dirapatkan, hingga muatan yang melebihi batas—semuanya mendapat perhatian serius dari aparat.
Di balik ketegasan itu, pendekatan humanis tetap diutamakan. Setiap pengendara yang terjaring, selain ditilang, juga mendapat edukasi langsung dari petugas. Tidak sedikit yang terlibat diskusi, mencoba memahami mengapa aturan ini begitu penting.
“Dalam kegiatan tersebut kami menindak 20 pelanggar lalulintas. Ada 1 mobil dan 8 SIM dan 11 lembar STNK yang diamankan dari berbagai jenis pelanggaran, kendaraan roda empat mendominasi tercatat 11 kasus dan 9 kasus melibatkan sepeda motor,” jelas Kasat Lantas Polres Bone, AKP H. Musmulyadi S.Pd.I., Selasa (22/7).
Di tengah geliat arus kendaraan, para petugas tetap sabar memberikan pemahaman. Ada yang mendengarkan dengan serius, ada pula yang menunduk, menyadari kesalahan. Semua dilakukan dengan satu tujuan: mewujudkan jalan raya yang aman dan tertib.
“Kami melakukan pendekatan yang mengedukasi. Tapi untuk pelanggaran yang berisiko tinggi terhadap keselamatan, tetap kami tindak secara tegas,” ujar Musmulyadi.
Operasi ini dijadwalkan berlangsung hingga 27 Juli 2025. Namun, lebih dari sekadar kegiatan temporer, Satlantas Bone berharap agar budaya tertib berlalu lintas menjadi bagian dari keseharian masyarakat.
“Operasi ini bukan semata-mata penindakan, tetapi bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi keselamatan warganya di jalan raya,” pungkasnya.
Dengan harapan besar dan kerja nyata di lapangan, Polantas Bone tak hanya menegakkan hukum, tapi juga menanamkan kesadaran—bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama