astakom, Jakarta — Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyerukan reformasi sistem perpajakan global yang lebih adil dalam forum Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Zimbali, Afrika Selatan, baru-baru ini.
Dalam forum bergengsi tersebut, Sri Muluani menekankan pentingnya sistem perpajakan internasional yang tidak hanya efektif dan stabil, tetapi juga menjunjung prinsip keadilan bagi semua negara, khususnya negara-negara berkembang.
Baca juga
“Ini bukan hanya soal fiskal, ini soal keadilan global agar kita bisa tumbuh bersama. Negara berkembang punya hak yang setara dalam aktivitas ekonomi lintas batas yang terjadi di wilayahnya,” tegas Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Selasa (22/7).
Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia telah mendukung dan mulai menerapkan Two-Pillar Solution, namun ia mengingatkan bahwa komitmen tidak boleh berhenti sampai di sana.
Menurutnya, G20 sebagai forum yang berisi 20 negara dengan ekonomi terkuat di dunia, harus menjadi garda terdepan dalam memastikan tidak ada negara yang tertinggal dalam menghadapi kompleksitas sistem perpajakan internasional.
“Pajak bukan hanya tentang pendapatan masing-masing negara. Ini tentang membangun masa depan dunia yang setara dan berkelanjutan,” tegas Bendahara Negara tersebut.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menggarisbawahi pentingnya peran lembaga-lembaga multilateral seperti IMF, Bank Dunia, dan forum PBB dalam membantu negara berkembang memperkuat kapasitas fiskal serta menjaga kedaulatan ekonominya.
Pernyataan Menkeu tersebut menjadi sorotan karena disampaikan di tengah meningkatnya ketimpangan pengumpulan pajak global yang kerap merugikan negara-negara miskin.
Indonesia, melalui forum G20 yang dihadiri Sri Muluani, mengusulkan pendekatan kolaboratif dan inklusif agar sistem perpajakan global benar-benar mencerminkan kepentingan bersama.