Selasa, 22 Jul 2025
Selasa, 22 Juli 2025

Serius Tegakkan Hukum, Prabowo Sampai Berulang Kali Perintahkan Tindak Tegas Pengoplos Beras

astakom, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menunjukkan ketegasannya menegakkan hukum di Indonesia, dengan memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengusut tuntas dan menindak tegas para oknum pengoplos beras.

Bahkan dalam pidatonya saat peluncuran 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Prabowo sampai tiga kali menyuarakan perintah tersebut, sebagai bentuk keseriusannya memberantas kejahatan pangan yang sudah masuk dalam ranah pidana.

“Saudara-saudara, ini kan penipuan, ini adalah pidana. Saya minta Jaksa Agung (ST Burhanuddin) dan Kapolri (Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo) usut dan tindak ini pidana,” titahnya dalam pidatonya, Senin (21/7), dikutip astakom.com, Selasa (22/7).

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengaku mendapat laporan yang menyebut adanya pengusaha membeli gabah kering panen (GKP) dari petani seharga Rp6.500 per kilogram, yang merupakan batas harga pembelian pemerintah, dan menjualnya kembali dalam kemasan berlabel premium dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Saya dapat laporan, kerugian yang dialami oleh ekonomi Indonesia, kerugian (yang dialami) oleh bangsa Indonesia, kerugian oleh rakyat Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun (akibat beras premium oplos),” terangnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu menilai, praktik tersebut bukan sekadar pelanggaran yang menyebabkan kerugiaan ekonomi, tapi juga bentuk pengkhianatan terhadap rakyat.

Ia pun menyesalkan kenyataan, bahwa saat negara berjuang mati-matian meningkatkan pendapatan melalui pajak, ada segelintir pengusaha yang justru menikmati keuntungan tidak sah hingga ratusan triliun rupiah per tahun di atas penderitaan rakyat.

“Saudara-saudara ini saya sampaikan di acara yang penting ini, karena di sini banyak bupati, banyak gubernur, yang hadir ribuan kepala desa, saya anggap (pengoplos beras) ini adalah pengkhianat kepada bangsa dan rakyat. Ini adalah upaya membuat Indonesia terus lemah, terus miskin. Saya tidak terima!” tegas Prabowo.

Sebagai sosok pemimpin yang tegas, Prabowo kembali menyatakan komitmennya untuk memberantas mafia beras dengan perintah kedua yang lebih keras.

“Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung usut, tindak! Kalau mereka kembalikan Rp100 triliun itu, oke, kalau tidak kita sita itu penggilingan-penggilingan padi yang brengsek itu,” katanya, penuh amarah.

Untuk ketiga kalinya, Prabowo kembali mengulang perintahnya, memperkuat pesan bahwa negara tak akan diam terhadap kejahatan yang menyengsarakan rakyat.

“Jaksa Agung dan Kapolri saya yakin saudara setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Saya yakin kau setia kepada kedaulatan bangsa Indonesia. Usut! Tindak! Kita tidak tahu berapa lama kita masih di bumi ini, bisa sewaktu-waktu kita dipanggil Yang Maha Kuasa, lebih baik sebelum dipanggil, kita membela kebenaran dan keadilan, kita bela rakyat kita,” ujarnya.

Sebelumnya pun dalam pidatonya di acara penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Prabowo juga menyampaikan instruksi tegas kepada Jaksa Agung dan Kapolri untuk menindak tegas pelaku pengoplos beras.

“Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikkan seenaknya. Ini pelanggaran. Saya sudah minta Jaksa Agung dan Kapolri untuk mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” tegas Prabowo, Minggu (20/7).

Rubrik Sama :

Pemerintah Buka Seleksi Dewas LPI Profesional

Pemerintah resmi membuka pendaftaran seleksi anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) dari unsur profesional, untuk periode 2026–2031.

Sri Mulyani Warning Negara Maju: Pajak Bukan Cuma soal Uang, Tapi Keadilan Global!

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyerukan reformasi sistem perpajakan global yang lebih adil dalam forum Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Zimbali, Afrika Selatan, baru-baru ini.

Sri Mulyani Pamer Jurus Indonesia Atasi Krisis Pembiayaan Pembangunan di Forum G20

Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati memaparkan strategi Indonesia dalam menghadapi tantangan pembiayaan pembangunan saat menghadiri Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Afrika Selatan

Airlangga Pastikan Tarif Impor AS untuk Indonesia Paling Rendah di ASEAN

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, bahwa kesepakatan tarif impor sebesar 19 persen antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) merupakan yang paling rendah dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya.
Cover Majalah

Update