Sabtu, 6 Sep 2025
Sabtu, 6 September 2025

Airlangga Pastikan Tarif Impor AS untuk Indonesia Paling Rendah di ASEAN

astakom, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, bahwa kesepakatan tarif impor sebesar 19 persen antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) merupakan yang paling rendah dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya.

“Angka itu sudah final dan binding. Kalau kita lihat, angka-angka itu adalah yang paling rendah dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya,” kata Airlangga usai menghadiri sosialisasi tarif AS bersama para asosiasi pengusaha di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (21/7), dikutip astakom.com.

Sebagai perbandingan, tarif impor yang diberlakukan AS terhadap produk asal Vietnam dan Filipina masing-masing mencapai 20 persen, Malaysia dan Brunei sebesar 25 persen, Kamboja dan Thailand 36 persen, serta Myanmar dan Laos hingga 40 persen.

Tidak hanya unggul di kawasan ASEAN, tarif impor Indonesia juga lebih kompetitif dibandingkan negara pesaing utama dalam ekspor tekstil dan produk tekstil. Bangladesh misalnya, yang dikenakan tarif 35 persen. Kemudian Sri Lanka 30 persen, Pakistan 29 persen, dan India 27 persen.

Terkait bea masuk 0 persen terhadap produk asal AS, Airlangga menjelaskan bahwa berdasarkan buku tarif Most Favoured Nation (MFN), saat ini terdapat 11.555 pos tarif atas produk AS. Dari jumlah tersebut, sekitar 12 persen sudah dikenakan tarif 0 persen dan 47 persen lainnya dikenakan bea masuk mendekati 5 persen.

“Jadi Amerika Serikat sebetulnya sudah dapat 60 persen (produknya) di bawah (tarif) 5 persen,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, pemerintah Indonesia berencana memperluas cakupan produk asal AS yang mendapatkan bea masuk nol persen. Kebijakan ini mengikuti praktik yang telah diterapkan dalam perjanjian perdagangan komprehensif (CEPA) dengan berbagai negara mitra seperti ASEAN-China FTA, Uni Eropa, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Jepang.

“Maka Amerika Serikat kita perluas mayoritas menjadi nol persen, dan ini sudah kita berikan kepada CEPA yang lain. Apakah itu dengan ASEAN FTA, apakah itu dengan ASEAN-China FTA, kemudian juga dengan CEPA Uni Eropa, kemudian dengan Kanada, dengan Australia, Selandia Baru, dengan Jepang. Itu seluruhnya juga kita sudah memberikan mayoritas mendekati nol (persen),” jelasnya.

Masih Ada Ruang Negosiasi: Targetkan Tarif Nol Persen

Terpisah, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia masih melanjutkan proses negosiasi dengan AS.

Ia menyebut, Indonesia masih memiliki ruang untuk menurunkan tarif impor beberapa komoditas unggulan Indonesia hingga 0 persen.

“Ada beberapa produk komoditas kita yang sangat dibutuhkan oleh AS, tidak bisa diproduksi di sana, dan sangat andal jika diekspor dari Indonesia. Itu kita nego supaya tarifnya bisa 0 persen,” ujar Susiwijono.

Adapun beberapa komoditas unggulan yang diajukan untuk mendapatkan perlakuan tarif 0 persen antara lain, minyak sawit mentah (CPO), kopi, kakao, serta nikel.

Susiwijono menambahkan bahwa daftar produk yang dinegosiasikan cukup banyak dan memiliki daya saing tinggi, serta nilai strategis bagi pasar Amerika Serikat sehingga penurunan tarif hingga 0 persen masih sangat memungkinkan.

Feed Update

Sambut Positif Langkah DPR, Pengamat: Parlemen Dituntut Utamakan Kinerja Ketimbang Fleksing

astakom.com, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani pasca aksi demontrasi di sejumlah daerah di Indonesia dinilai...

Kumpulkan Pimpinan Fraksi, Puan Urun Rembuk Bahas Transformasi DPR

astakom.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin pertemuan antara pimpinan DPR dengan pimpinan-pimpinan fraksi partai politik yang ada di DPR. Puan mengumpulkan...

Silaturahmi Pemerintah dan Mahasiswa di Istana Negara: Bangun Perspektif Bersama untuk Kemajuan Bangsa

astakom.com, Jakarta – Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai silaturahmi antara wakil pemerintah dan organisasi kemahasiswaan, di Istana Negara Jakarta, Kamis (4/9) malam. Pemerintah diwakili...

Siapa Nadiem Makarim Pelanggar Tiga Aturan dalam Kasus Korupsi Laptop di Kemendiktiristek?

astakom.com, Jakarta – Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia periode 2019-2024 atau era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo, telah resmi ditetapkan...

Terkini

Viral

Videos